berapa pintu surga yang ingin kau lukiskan untukku? Entahlah, aku tak bisa tangkap apa itu binar dan titik air dari matamu... yang kutau dari dulu bahwa surga dapat kulihat di bawah telapak kaki ibu. Tak ada air dari sana, sebab air hanya menetes dari kedua bola matanya. Mata binar dan sayu yang menatapmu, memperhatikan langkah-langkah kakimu yang kecil. Ia hanya khawatir kakimu layu, tak kuat menopang berat badanmu ketika kaki terus kau langkahkan ke depan. hendak kemanakah kau lari dan menepi? Aku ingin mencari surga, membuka pintunya, dari telapak kaki ibuku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar