Apa yang dilakukan gajah atau harimau ketika habitatnya dirusak atau diacak-acak? Mungkin mereka akan mengamuk lalu kembali merusak dan mengacak-acak (rambut) kita. Bagaimana dengan kabel listrik yang ruwet, melintasi jalan kota-kota? Apa yang akan dipikirkan para gajah?
Ah, gajah atau harimau akan bilang begini … Manalah kutau, emang gue pikirin? Lha gua kan kagak pake listrik buat bisa idup. Gua cukup cari rumput dan tanah lapang yang ada rumput gajahnya. Gajah memang benar, sebab gajah tidak makan nasi yang harus dimasak dengan rice cooker atau minum air mineral yang diletakkan di tempat yang kita sebut dispenser. Jika saja itu terjadi, sepertinya para gajah mulai main-main dengan kita.
Pasti, saya yakin anda perhatian untuk hal ini. Kabel listrik yang menggantung, melintasi jalan raya. Bukan sekedar menghalangi pandangan kita namun juga kelak akan mengganggu keamanan dan kenyamanan kita. Kerapkali kita dengar musibah kebakaran yang terjadi akibat hubungan singkat alias hubungan pendek. Kena air …. Sssttttss …satu rumah kena, tetangga lainnya ikut merasakan. Setelah itu, mulai berurusan dengan asuransi… Klaim tidak dibayar, hancurlah kita.
Agaknya merapikan kembali kabel-kabel listrik di kota yang kita diami adalah kerja yang lebih ringan alias tindakan preventif yang harus dipikirkan dan direalisasikan sebelum kebakaran-kebakaran lanjutan terjadi kembali merusak tatanan fisik dan sosial kita. Beberapa kawasan pemukiman di beberapa kota yang dikelola oleh developer-developer besar sudah melakukan ini. Hasilnya? Lihat saja apa yang anda pikirkan setelah itu.
Kita butuh hidup di kota yang layak untuk didiami sebagai tempat tinggal. Kita tak beda jauh dengan gajah dan harimau yang akan marah jika habitatnya sudah menjadi kampung asing… Kampung gajah tak akan mau dirubah menjadi kampung harimau…sebab gajah makan rumput dan harimau jika lapar atau marah ya, akan makan gajah. Jika gajah saja begitu bagaimana dengan kita?
Kisah seekor gajah, dua induk harimau dan KITA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar