Adakah kita sudah sampai dan berada pada ketinggian peradaban saat ini. Jika menyimak pernyataan Arnold Toynbee bahwa sebuah peradaban dapat dilihat dari konsumsi buku dan sabun bisa saya katakan YA. Coba aja jalan-jalan ke swalayan atau pasar-pasar, berapa banyak sabun dan buku yang anda temukan disana. Bukan hanya sabun mandi yang berhadiah uang seratus ribu tapi juga ada sabun cuci yang bonusnya mangkok buat makan bakso. Hebat kan? Lalu bagaimana soal buku? Ini perlu pembahasan pada ruang khusus sebab bicara soal ini adalah pembahasan gampang-gampang susah. Jika dulu buku hanya dapat dibaca tercetak maka sekarang kita dapat mengaksesnya secara digital (baca : buku elektronik). Bahkan dengan adanya komunikasi data, berbagai buku dapat dibaca lewat internet. Di depan sebuah komputer, ada sambungan ke kabel telpon, ketikkan beberapa huruf di layar browser, kita sudah bisa membaca! Inilah peradaban era ini.
Tapaki masa Fir’aun. Ia mewariskan pyramid dan mummy yang disimpan di dalamnya. Pyramid segitiga sama sisi yang sangat tinggi di tengah gurun pasir Mesir yang panas, itulah ketinggian peradaban masa lalu. Bukan huruf latin, disana kita tahu hieroglip dan hanya bisa dibaca oleh para ahli artefak. Fir’aun, masih ingatkah dirimu dengan Musa, Nabi Allah yang Maha Besar itu? Di bukit Tinggi sana, Allah punya kuasa-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar