Rasa itu menyesakkan, dada bergejolak, pikiran berkecamuk
Detik pada jam dinding seakan berhenti detaknya
Itukah cinta yang digambarkan dengan bongkahan hati
Mata mencari sang pemilik, pengatur lintasan dan orbit
Adakah posisi masih pada porosnya?
TASARO dalam GK mengajak kita melihat cinta dari sisi yang tidak biasa
Menarik pembaca untuk menempatkan cinta pada tempatnya
Cinta tidak buta dan bukan sekedar menjadi pembungkus kacang
Kesuciannya datang dari langit, menyatukannya dalam kesepasangan
Tentu tak enak hanya menggunakan satu sepatu sebab “biasanya” kaki manusia ada dua bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar