POLAR still alive, there is Dandy, breathe fresh air.
Saya ketemu Dandy Laksono di Mizan? No way coz Dandy in a book : how to u can be a journalist and can write an investigative report! It’s good coz it’s written by someone, well-known as an press activist.
Saya mengenal sosok Dandy Laksono semasa ia menjadi mahasiswa di kampus FISIP Jatinangor. Ketika teman2 turun ke jalan, Dandy bermain di ruang—ruang redaksi dalam diskusi2 yang membahas, mendingan kita nyari2 masalah apaan yak? Gak pernah sih diskusi ama Dandy, cuma bilang begini, ngasi pesan : Dandy, be carefull when u talk about politics and have a business with Aceh people .. ur name is Laksono. No problem if u can change it with Laksana. It’s so difficult and complicated. Ibarat benang main2 ama kucing. Benangnya kusut, kucingnya lari. Malah bikin bĂȘte nih, kucingnya ninggalin bulu lagi. Bulu kucinglah, masa bulukan?!
Dandy, still exist when he comeback to read-write world. Saya tau Dandy ketika ia di POLAR, sebuah pers kampus FISIP Unpad masa lampau. Selanjutnya Dandy menekuni dunia kewartawanan, pun ia bukan seorang mahasiswa Jurnalistik. Sempurnalah Dandy ketika ia menulis sebuah GUIDANCE for INVESTIGATIVE WORKS. A journalist need it. Ada beberapa kasus yang tidak dapat dijawab ketika dibedah dengan hanya sebuah FEATURE atau sekedar SINOPSIS. Kasus yang lebih dalam pun tidak cukup dengan on A DEPTH with deep sensor .. we must investigate it by INVESTIGATING REPORTS. Hasilnya …?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar