site meter

Senin, 28 September 2009

Tidak Bisa Dipungkiri (Lanjutan Soal Dirham)

Ini lanjutan "obrolan" kita soal dirham ...
Saya posting tulisan dalam blog ini dan "iklan" di dalam facebook beberapa hari lalu yang berjudul "Dirham : Uang Emas atau Perak". Bukan untuk memancing perdebatan, tapi hanya sekedar menyampaikan adanya "keganjilan" yang jelas menjadi keresahan buat saya, mengenai ketidaksinkronan antara kebenaran tekstual dan kenyataan kontekstual mengenai soal dirham.

Secara tekstual disebutkan dengan jelas bahwa dirham adalah uang yang terbuat dari perak. Hampir semua kita tidak menolak kebenaran ini. Namun ada fakta yang "terlihat" dalam nisan di Komplek Makam Malikussaleh dan iklan "jual" dirham Kerajaan ACEH di situs www.indonetwork.com , bahwa dirham dikatakan sebagai gold money alias uang emas. Bukan silver money atau uang perak.

Memang tidak ada yang dapat membuktikan apakah pada praktek perdagangan masa Kesultanan Aceh tempo doeloe, dirham yang digunakan sebagai alat perdagangan antar kawasan itu apakah berupa perak atau emas. Hanya memang menjadi sebuah kemirisan, jika ternyata dirham dipraktekkan sebagai uang emas. Sebab itu menjadi sebuah "pengingkaran" tekstual bagaimana sebenarnya dirham dan dinar itu diletakkan pada posisi yang tepat dan dipraktekkan dengan benar oleh sebuah kepemimpinan Islam (amirat). Wallahu'alam bisshawwab.