site meter

Jumat, 22 Januari 2010

Century, Sebuah Teka-teki

Saya sempat membaca spanduk bertuliskan ini di depan Cibubur Junction, SBY : Usut sampai tuntas kasus Century. Mudah-mudahan begitulah maksudnya. Ada apa sebenarnya dengan Century?

Dalam kamus Inggris-Indonesia yang ditulis John M. Echols dan M. Shadily, kata century berasal dari kata cent yang dapat berarti ; abad, pusat,sentimeter,dan sen (merujuk pada uang).

"Drama" Century masih berlanjut hingga kini di layar kaca. Dari jantung Jakarta hingga pelosok desa, kita menyaksikan bagaimana perdebatan Century belum juga menemukan klimaksnya. Tadi malam, saya melihat tayangan, seorang nasabah yang membuang bundelan, entah itu apa. Sepertinya dia sudah kehilangan banyak dana. Ya, salah seorang nasabah Bank Century.

"Gimana gak marah, itu uang orang," begitu komentar ibu saya. Beliau juga sempat kehilangan uang yang ditanamkan di salah satu money changer di Jakarta. Uang yang nilainya 100 juta rupiah, belum jelas jejaknya bersama kasus pelarian dana oleh "orang dalam" money changer tersebut. Kakak ipar saya pun menjadi bagian dalam kisah itu. Dia ketiban capek dan pusingnya. Belum lagi uang untuk pengacara yang ikut mengusut penggelapan itu.

Saya kembali teringat akan dana yang juga sempat melayang ketika ikut menanamkan dana di PT. Monex Investindo. Tidak banyak mungkin jika dibandingkan dengan nilai Bank Century. Namun, itu tetaplah uang yang ikut berperan juga "mematikan" usaha yang baru dirintis. Usaha kecil-kecilan.

Jika tsunami di Aceh 2004 silam dianggap fenomenal dan terbesar dalam sejarah karena menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara, maka kasus Bank Century juga menjadi fragmen terpanjang dalam seratus tahun zaman sejarah sebab tak juga menemukan anti klimaksnya.

Teka teki teka tekok, ayam mati pun ditokok ....