site meter

Sabtu, 30 Januari 2010

Let's Talk About Sri Mulyani

Melenggang santai, senyum tipis di bibir, tampak sedikit pucat. Sri Mulyani keluar dari Restoran Warung Daun, masuk ke dalam mobil sambil mengacungkan jempol. Mudah-mudahan demikian adanya pemandangan yang saya lihat di layar televisi.

Bahasa tubuh seorang Sri Mulyani tak bisa mengingkari bahwa ia sungguh tegang dalam situasi yang serba tak menentu. Di luar sana demonstrasi juga tak berhenti. Chaos.

Bahkan seperti yang saya kutip dari www.tvone.co.id, tangan Sri Mulyani yang banyak dibawah meja ternyata memegang tasbih. Disela-sela pertanyaan anggota pansus,Sri Mulyani menjawab sembari berdzikir dengan mengikuti putaran bola-bola tasbih.

Takutkah Sri Mulyani? Tegangkah dia? Sepertinya kita harus langsung bertanya pada Sri Mulyani. Apa yang dia rasakan saat itu? Adakah yang meng-sms Sri Mulyani saat itu untuk sekedar bertanya, "Ibu baik-baik saja?" Sayangnya Sri Mulyani hanya memegang tasbih, bukan segenggam handphone. Mungkin, sedikit sapaan itu akan sedikit menurunkan adrenalin seorang Sri Mulyani yang pasti naik dalam situasi RAPAT yang betul-betul PADAT.

Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia Bersatu. Sebelumnya menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008[2] dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.