site meter

Senin, 27 Desember 2010

Mintalah pada Ibu

Itu sudah tidak penting lagi, dengan siapakah tubuh rongsok ini tertidur dalam kelelapan dan kelelahan. Sebab selanjutnya yang terasa adalah gerakan bahwa rahim-Nya menyebut Tuhan dalam asma dan dzikir2. 9 bulan dalam hitungan, seonggok darah menangis melalui tuba faloppi ia berteriak, "aku mencari air susu ibu."
Jika sang bapak berbisik dengan iqamat di telinga mungilnya, maka hanya titik air mata yang menetes dari pipi si ibu, pemilik vagina, simbol sebuah virginitas?
"Sayang, terima kasih hari ini kau berteriak untuk ibu yang sudah tak lagi muda."
melihatmu yang mungil dan teriakanmu yang keras sudah cukup mengembangkan rongga dada ibu untuk menyebutmu, my baby, honey and sweetheart.. jangan terlalu berisik sebab hujan juga sedang jatuh rintik-rintik. Bisakah sedikit tenang sebab ibu tahu kamu sedang mencari buku untuk bisa kau baca sendiri, sudah tanpa ibu. uahhh....uaahhh... oeeee ... itu bukan tanda lapar tapi panggilan kalau kamu meminta ibu menuliskanmu sebuah puisi.
"Sayang, bisakah kamu panggil nama ibu dengan lebih jelas esok hari?"

Minggu, 26 Desember 2010

membaca buku, mengingat PIZZA

Saya pernah makan PIZZA, regular. Jika buku seperti PIZZA, saya selalu saja gagal membayangkan Pizza itu seperti buku, saat pizza saya makan. Sebab saya sedang makan pizza bukan makan buku pizza. Kenapa saya makan Pizza?
Sebabnya ada dua :
1. enak
2. lapar
Tiga? Tidak ada. selanjutnya saya lebih senang mencari air putih sebab makan pizza regular satu pan untuk sendiri tentu membuat eneg. Apalagi saat hamil, biasanya yang dicari ya biskuit bukan pizza. mikir2 kasian amat suamiku disuruh jalan2 ke pizza hut untuk sekedar memuaskan rasa ngidam akan pizza. nah, iya doi selamet, kalo nyasar gimana? emang doi lagi dimana? Pizza Hut apa yang mau dicarinya? Bukannya PH itu adanya di mall? nah, kalo di mall kan banyak mbak2 yang jagain toko, matanya dijagain gak? entar pulang ke rumah bukan malah beli pizza, kok bawa2 buku2? kan saya nitip pizza wong lagi gak pengen makan biskuit. ada biskuit pizza di istana pizza? kenapa yang jadi dibeli jadi lagunya Tasya sih???

Kamis, 09 Desember 2010

Kasurnya Anak TK

Aisha baru masuk playgroup. Ia senang ketika sekolah membagi tas dan baju seragam. "Lihat ummi, ini tas dan bajunya."
Mungkin karena liat kakak Afreen sekolah dan ke TPA, Aisha juga pengen sekolah cepat2. Tapi, Aisha tetap balita. Suatu hari, ia meminta saya untuk mengupas mangga yang diambilnya dari kulkas. Bukan Manggarai ya, Dek.. kalo itu mangganya Ade Rai. Abis mengupas mangga, saya potong kecil2. Ia minta makan mangga pake garpu, saya setuju. Tapi giliran dia nangis karena minta mangganya ditambahin gula, saya pengen pingsan. Saya makan sepotong, trus bilang, "Icha, mangganya sudah manis, gak usah lagi ditambahin gula. Nanti adek sakit gula alias diabetes."
Dia tetap nangis. Sambil dibujuk2, mangganya disantap juga. Mangga abis, cuci tangan, malam larut, ia ngajak bobok. Saya nurut walau belum ngantuk.
Dia mulai cerita ttg teman2 di PG dan wali kelasnya yang bernama Bu Ella. "Bsk sekolah, aku mau ditemani ummi."

Saya nurut, gak bisa nolak. Entah kenapa, saya gak bisa nolak permintaanya untuk kemudian nemani di sekolah, pegang tas dan nongkrong seharian.
Saya nolak nurut ketika Icha minta jajan sebab bekal dari rumah masih ada di tasnya. Lagian yang diminta, es. Saya kurang ngerti kayaknya, sebab ngeliat es, saya ngerasa kedinginan dan gigi rasanya kaku sekali. Dia nanya saya punya uang apa enggak, saya bilang ada tapi kayaknya bukan buat beli es.

Malam, saya nyari selimut dan sarung untuk nutup badannya, khawatir kedinginan. Sebelum bobok,ia akan berdoa, kalo saya nanya, doa sebelum bobok apa ya, dek?
Udah lancar, trus bobok. Nyenyak. Kadang jempol masih diemot dan saya akan tarik pelan-pelan. Gigi susunya agak kurang bagus makanya kebiasaan ngemot itu gak ingin saya biarkan. Juga diem2 kalo mau buang air besar.
Saya bilang," ummi tau adek udah bisa gak ngemot lg dan bilang kalo mau ee. Ummi juga tau kalo adek udah ngerti kalo mau ee, adek udah bisa ngomong."
Kakak Afreen bilang, kalo ada ummi Icha suka rewel.
Ya itulah adek Icha. Punya selera sendiri, beda ama kakak.
Suatu malam, Aisha bilang begini, sebelum bobok.

"Mi, aku mau menabung."
Saya cuma bisa jawab,"Dek, ada 3 cara menabung ; di sekolah, celengan, dan di bank. Apa yang adek pilih?"
"Aku mau nabung di sekolah."
Saya ingin menangis tapi tidak di depannya sebab saya tidak ingin dia melihat saya menangis. Dia pasti tidak tau, air mata yang keluar itu, tanda sedih ato bahagia.

Aisha udah 3 tahun, tapi dia bisa menjawab pertanyaan yang sangat sulit. Sekolah, memang tempat menabung setelah rumah dan sebelum ke masyarakat.
Selanjutnya Asiha melakukan eksplorasi terhadap potensi saya dalam membacakan buku cerita dan bernyanyi. Baca buku sebelum tidur dan bernyanyi dengan irama sendiri.
Walau ngantuk, saya paksakan juga. Aisha tidur dengan nyenyak setelah buku dibaca dan lagu Eros Sheila on 7 saya nyanyikan.

JANGAN TAKUT GELAP
MATIKAN LAMPU SEBELUM TIDUR
SEBAB ITU AKAN MELINDUNGI KAMU DARI KELELAHAN

Lagu dinyanyikan, Aisha tetap tak mau lampu dimatikan. Mungkin ia tau bahwa itu cuma lagu dan ia tetap aja takut gelap. Bobok yang nyenyak ya, dek. Bismikaallahumma ahya wa bismika ammut.

Sophie dalam Edisi Emas

Pernah baca dunia sophie?
Novel filsafat yang sempat best seller beberapa tahun lalu kini
diterbitkan ulang oleh Penerbit MIZAN.
Tidak tanggung2, Gold Edition! Lebih tebal!

Rabu, 08 Desember 2010

HOBAT HEBAT

mau obat?
YA HOBAT hanya ada di hebatdotcom. Depan G10, pinggir BNI'46,
sebelah bonbin Tamansari ..!!!

Senin, 06 Desember 2010

N.I.C.E

Jika ada sesuatu yang membuatku ingin terus hidup, itu adalah dia.Dia yang biasa, tak tampak luar biasa dalam pandangan sebagian besar orang. Seseorang yang hilang, mengirimkan sebuah sinyal dan pesan padaku di suatu malam. Kebaikan hanya dapat dirasakan dalam hati. Ingin kutambahkan juga, mungkin sebuah ketulusan. Sayang, jika aku boleh menyebutnya dengan panggilan demikian. Selalu dan terus aku ingin memanggilmu dengan sebutan yang paling indah. Walau jauh terasa, luput dari pandangan, biarkan aku hidup dengan tetap memanggilmu panggilan tersayang. Entah darimana kuharus mengingat, bahwa kita begitu indah. Membuka album lama yang masih saja kusimpan.

Aku kembali meraba, dimanakah dia, sesuatu yang paling disayang. Jika aku dianggap gila, aku tak lagi hiraukan. Sebab mengingat dan tersenyum untuk satu ingatan adalah hal penting yang harus kulakukan saat ini. Sayang, aku masih ingin hidup jika DIA yang punya KUASA memberikan. Aku masih ingin tersenyum walau dengan keperihan. Masih bisa kutahan sebab kuyakin dia masih selalu ada. Walau jauh dari pandangan,sentuhan, dan rengkuhan, biarkan aku untuk bisa terus mengingat.

Biarkan dia menemaniku walau dalam buaian dan mimpi2 indah tetang manisnya kehidupan. Tentu aku tak sedang bernyanyi. Aku hanya sedang mengingat kembali, berucap syukur bahwa dia masih menyelipkan keindahannya buatku di sudut mata. Apatah yang membuatku bisa tertawa walau kerongkongan terasa tak enak dan lidah kelu tak terhingga.

Jika saja masih boleh dan diizinkan, biarkan aku menyimpannya dalam lembaran yang tak tampak oleh kebanyakan orang. Sadar atau tidak sadar, diakah Tuhan? Kekasih hatiku, pelipur lara?
Melalui diakah kau titipkan setitik darah dan sebotol O2 agar aku bisa terus bertahan? Aku tidak ingin lihat kematian ketika harus menemanimu berjalan melewati bangsal-bangsal. Sebab kau adalah cinta yang harus terus hidup dalam lorong-lorong waktu kehidupan. Aku semakin lelah, bahkan teramat penat. Mengingatmu adalah membiarkan kepalaku bersandar pada dadamu dan direngkuh oleh tangamu. Sesekali kita mainkan jari untuk berhitung. Sudah berapa lama kita tidak menikmati hari berdua saja? Sayang, sementara anak-anak juga berhitung dengan jari-jari tangan dan kaki mereka. Mereka mencari kita, bertanya, sedang apakah kita?

Sayang, titik air mata ingin kuseka dari pipimu dengan lembut. Aku sisipkan tissue di balik saku bajumu dan kusimpan dalam tas kecilku. Aku juga ingin kau selalu ingat untuk terus menyeka keringat jika kerja membuatmu teramat letih.

Sayang, masihkah kau ada dalam ingatanmu? Aku masih rindu padamu, selalu, entah sampai kapan. Jika aku ingin anak-anak di surga bersamaku, aku ingin kau pun ada disana. Surga rumah kita, dimana TUHAN membiarkan air sungai yang jernih, mengalir dengan tenangnya. Memberikan anak-anak susu yang segar dari tempat yang tidak membuat mereka kesakitan. Membiarkan buah dan sayur tumbuh dan hidup. Sayang, buah kukupas agar bisa dirimu makan dan nikmati kesegarannya. Sayur kuracik agar kau selalu makan dengannya. Aku ingin kau selalu sehat sebab kau masih selalu ingin aku hidup. Kau membiarkan ingatanku kembali pulih bahwa aku pernah hidup bersamamu pada suatu waktu yang aku tak jelas waktunya. Sayang,adakah dirimu yang pernah menyebutku dengan panggilan terbaik? Aku coba kembali buka telinga, membersihkannya.

Malam ini, aku coba kembali melihat wajahmu di masa lalu, merabanya. Adakah pandanganku semakin jelas? Aku sangat merindukanmu, walau dalam doa. Aku sayang kamu, selalu.

Patch Adams, Kenny G, dan Mimpi Seorang Dokter

How much your finger, Patch?
Robin Williams ditanya oleh dosennya ketika ia bermain dengan sangat baik dalam "Patch Adams". Apa yang Patch lihat? Empat jari tangannya perlahan menjadi delapan. Kaburkah penglihatan Patch? Buramkah pandangannya? Patch kecil sering ditinggal ayahnya yang seorang militer. Patch besar, tumbuh menjadi pria dewasa yang suka pada seorang gadis, satu kampus dengannya, juga calon dokter. Patch punya gaya sendiri ketika menjadi mahasiswa kedokteran bahkan ketika prosesi wisuda. Patch punya pendekatan sendiri ketika menghadapi pasien dewasa dan anak-anak. Memang cara-cara Patch tidak biasa, out of role. Bahkan membuat dosen dan para petinggi di fakultas kehabisan akal dan harus menahan amarah. Namun itulah Patch.

Walau dianggap sinting oleh sebagian orang, ia bisa menaklukkan hati seorang gadis cantik. Jika seorang gadis bisa jatuh hati, cara-cara Patch yang urakan ternyata juga bisa meluruhkan keangkuhan fakultas kedokteran untuk kemudian meluluskan Patch hingga menjadi seorang dokter. Patch tidak lagi bermimpi, ia sudah menjadi dokter. Anak seorang militer, kini menjadi dokter. Dialah Patch Adams.

Lalu bagaimana Robin Williams? Jika saya masih menyimpan Best of Kenny G, apakah yang Robin simpan? Adakah indahnya tiupan saxophone Kenny G menjadi koleksi Robin juga? I don't know, coz everyone have one. Like or dislike. It's depend on you. No one can disturb it. I just wanna give one message : hargailah tiap kesenangan. Bahkan untuk seorang anak-anak atau orang yang terlihat tidak rapi dan bersih dalam pandangan kebanyakan. Sadarkah anda, seorang anak yang disebut autis dan down syndrome? Jika mereka mau didekati dengan cara-cara psikologis dan paedagogis, mereka bisa menjadi anak-anak yang luar biasa. Juga untuk anak-anak yang terlampau kita khawatirkan pada masa kecinya hiperaktif. Jika tidak salah dan anda masih berkenan menyimaknya, saya mengutip kata-kata bagus dari sebuah catatan TIMELIFE.

Kuambil segumpal tanah liat
Kubentuk dengan kupijat-pijat
Sementara jariku menekan
terbentuklah yang kuingikan.
Kudatangi beberapa hari kemudian
tanah liat sudah membatu
bentuk buatan tanganku masih tampak jelas
... aku tak dapat lagi mengubahnya
lalu kuambil tanah liat bernyawa
sebuah hati bocah lembut dan peka
dari hari ke hari kubentuk dia
dengan segala kemampuan daya seni
Beberapa tahun kemudian
si bocah telah menjadi orang
sifat-sifat bentukanku masih tetap terlihat
... dan aku tak dapat lagi mengubahnya.

Believe urself!

SELF. What is it? is it same with EGO? Sigmund Freud bicara soal EGO. How about SELF? See ur body. Apa sajakah bagian2nya? Lalu dimana organ? SELF bicara tentang hal pribadi. SELF 2 SELF, its psiko concern. I love myself. Adakah itu cinta berlebih? berlebihan dalam mencinta, bisa menjadi EGO.
Ini sebuah kisah tentang seekor kucing bernama Mimi. Kucing yang selfish. Mimi yag selfish tidak mau berbagi. Punya makanan, ia makan sendiri. Ada bola, dia main sendiri. Teman-teman takut pada Mimi.Mereka pun meninggalkan Mimi. Mimi sendiri. Lama sendiri, Mimi sedih. Tak enak makan snediri, sebab perut Mimi punya batasnya. Main bola? Tak bisa sendiri. Mimi pun mencari teman-temannya. Mimi tak ingin lagi menjadi kucing yang selfish. Bagaimana teman-teman Mimi? Walau Mimi selfish, teman-teman masih sayang Mimi. Mimi punya banyak makanan, teman-teman ingin coba rasa makanan Mimi. Mimi punya bola, teman-teman ingin main bola bersama Mimi. Sekarang, Mimi sudah bisa berbagi. Tapi Mimi tetap menjadi kucing yang selfish. Ya, Mimi, the Selfish Kitten.

Kopi Pagi-nya Pak MOKO

Sekarang era-nya Tifatul Sembiring. Ia memimpin Depkominfo, yang dulu namanya dikenal dengan Deppen. Bagaimana masa orba? Masa kepemimpinan (alm) Presiden Soeharto, posisi yang dipegang Pak TS, dijabat oleh HARMOKO. Kita panggil saja, Pak MOKO ya? Masa itu, nama tersebut suka dipelesetkan menjadi hari-hari omong kosong. Entah darimana datangnya, hanya yang jelas, tanpa Pak MOKO, orde baru tidak rame.

Selidik punya selisik, ternyata pak MOKO suka nulis juga di HU Pos Kota. Saya diingatkan kembali tentang bagaimana saktinya Pak MOKO oleh seseorang yang membawa tabloid gratis di sebuah angkot ketika hendak menuju Kampung Melayu, Jaktim. Sang pembawa tabloid mungkin seorang wartawan juga di Pos Kota. Tabloid itu gratis,entah dicetak berapa eksemplar. Isinya? informasi mengenai sekolah gratis di Sumatera Selatan. Kami ngalor ngidul, mulai dari sekolah gratis, SBY, hingga kopi paginya Pak MOKO.

"Pak MOKO masih ada."
"Wah, apa iya?"
"Ya iyalah, masa enggak."

Entahlah. Hanya sang pembawa tabloid bilang, Pos Kota masih ada. Pak MOKO pasti sekarang usianya sudah tua. Wong, masa orba aja, saya masih muda, Pak MOKO sudah tua, lebih tua dari saya. Masa orba, Pak MOKO udah jadi menteri,saya belum juga UMPTN. Masa Pak MOKO lengser, saya baru jadi mahasiswa tingkat II. Abis Pak MOKO terbitlah Pak Yoenoes Yosfiah, masa Pak Habibie, media massa banyak sekali. Gak ada lagi hari-hari omong kosong, yang ada keran kebebasan pers yang dibuka Pak Habibie menjadi pekerjaan baru departemen baru. Pak MOKO? Semoga pak MOKO masih ada walau tak ada lagi ruang untuknya di Pos Kota.

SELAMAT PAGI, PAK MOKO!

Rabu, 01 Desember 2010

ARILALUNATARIAJA dalam Kacamata Media

Kami bertengkar karena Ariel. Bukan karena Ariel orang Padang dan kami juga kebetulan berdarah sama dengan Ariel. Tapi karena Ariel masuk penjara dan ia divonis. Katanya hingga 12 tahun. Siapa yang salah? who cares?

Apa yang terjadi antara Ariel, Luna Maya dan Cut Tari? Saya hanya ingin "meneropong" Luna Maya bersama BIMA, keponakan saya yang gendut itu dan suka makan ; ayam goreng, tahu sumedang dan pisang goreng kipas.

Luna, agaknya menjadi sosok wanita sejati yang saat ini memang pantas dipinang Ariel menjadi istri. Tinggi, namun ia terlalu kurus. Mungkin memang akan sedikit berisi jika ia hidup bersama Ariel. Ketika Bandung rame oleh persidangan Ariel, saya berada disana. Melewati pengadilan, entah kelas berapa. Di depannya mobil RCTI masih ada, sore menjelang maghrib. "Disana Ariel ditahan".

Seorang bapak duduk di sebelah saya, pada sebuah angkutan umum kota. BUI itu tak terlalu jauh dari rumah orangtua Ariel, dimana anak pertama Ariel tinggal. Mungkin memang baik buat Ariel junior, melihat bapaknya menghabiskan "waktunya" yang semakin tak jelas.

Ariel merokok, buat saya itu pemandangan biasa. Rokok memang bisa menjadi teman manakala seseorang sangat bimbang dan galau. Apalagi ketika sebuah masalah tak bisa lagi diselesaikan dengan akal sehat. "Kasus Ariel adalah contoh buat generasi muda," sebagian orang memberikan komentar demikian. Bagaimana saya?

Saya hanya ingat Luna, sebab Ariel laki-laki. Mereka punya persamaan, mencari "hidup" sebagai artis. Pasti, sudah tentu kita pernah sempat menikmati Ariel sebagai seorang vokalis Peterpan, grup musik newgen, yang cukup asyik didengar setelah KLA dan DEWA 19. Kehadiran Peterpan menjadi catatan baru bagi sebuah welcoming party dalam peta musik anak muda Indonesia.

Selanjutnya, apa yang terjadi dengan Ariel dan relasinya bersama Andika dkk? Siapa yang vokal? Jelas, Ariel ... Sebab Ariel adalah vokalis-nya Peterpan. Andika? Ia teman Ariel dalam grup band yang sama. Adakah Andika ingin merubah hidup Ariel? Ataukah ini keinginan Ariel, menghabiskan 12 tahun di BUI, walau dekat dari rumah dan gampang melihat si buah hati?

Teman saya zaman kuliah sedang berada di Jerman, menemani suaminya tugas belajar. Ia pengagum Ariel, tentu karena suara Ariel enak didengar dan kita menikmati Peterpan. Entah apa yang akan ia lakukan jika saat persidangan Ariel rame oleh wartawan, ia berada di kota kembang. Buat saya yang sudah punya anak, saya hanya ingin tanya, dimanakah Ariel junior? Adakah sang ibu bersamanya atau Luna Maya, kekasih Ariel yang belum dinikahi bapaknya itu yang malah akan menemaninya makan dan mengajaknya jalan-jalan. Jika itu kejadiannya, Luna sudah menjadi ibu buat si kecil, walau bukan ia yang melahirkannya.

Selamanya Luna menjadi ibu. Apalagi jika kelak Ariel harus berada di dalam BUI, 12
tahun lamanya. ARILALUNATARIAJA, agaknya menjadi fragmen sedap setelah Idul Adha dan sebelum 25 Desember.

Minggu, 28 November 2010

Early Warning System dan PMI

Pembahasan EWS sudah menjadi perbincangan di antara kawan-kawan LSM jauh sebelum tsunami terjadi di Aceh. Saat itu, beberapa orang aktivis LSM yang ikut mewarnai gejolak Aceh dari masa ; DOM dan referendum berkumpul di Bogor. EWS dbahas dalam wujud ; fisikal dan sosiologis. Saya terlibat disana. Sebagian besar memang putra di daerahnya masing-masing. Ketika EW didesain menjadi sebuah system, maka ia menjadi proyek kerja. Nilainya memang sangat beragam. Mengapa? Biasanya, sebuah proyek diajukan kepada para orang yang paham akan sebuah investment value.

Proyek bukan sebuah spekulasi. Proyek berkaitan dengan kehidupan segelintir dan sebagian besar orang. Oleh sebab itu, hitungan proyek membutuhkan sebuah observasi dan kalkulasi yang benar-benar matang. Ketika terjadi gelombang besar di Aceh, pembicaraan kami mengenai EWS memang menjadi tidak sia-sia. Sebab setelah itu, EWS project benar-benar terealisasi dalam sebuah reconstruction dan rehabilitation projects. Bukan hanya itu, sebagai sebuah negara kepulauan yang dilewati oleh pegunungan aktif, EWS juga penting diletakkan di beberapa titik wilayah nusantara. Sebagaimana JK bergerak di PMI, mengulur-ulur penyelesaian proyek EWS, jelas akan membuat kita kehilangan darah dan kehabisan O2. Syukur para pengusaha bisa tanggap. Kerja tim dan kolaborasi antara pengusaha dan PMI akan membantu kita agar penyakit-penyakit menular tidak menggerogoti tubuh lainnya.

Rabu, 24 November 2010

Trading is our POWER, Only IT!

Agaknya Kopi Radix akan menjadi salah satu top product dari PT. HPA saat ini. Bukan sekedar kopi, RADIX memiliki 7 isi yang tidak biasa dan tidak ada dalam kopi lainnya. Penetapan harga kopi Radix pun dilakukan dengan "melihat" keadaan kopi dan harga di pasaran. Bahkan dalam seminar bisnis akhir tahun ini, RADIX hadir dalam bentuk es krim (bukan ice cone) dalam cup.

PT. HPA, perusahaan distribusi produk-produk herbal semakin mengukuhkan posisinya sebagai MLM syariah yang juga sudah masuk dan terdaftar dalam APLI (Asosiasi Pedagang Langsung Indonesia). Berawal di Malaysia, kini mereka menyampaikan salam untuk Indonesia.
"Tak ada beza di antara kita, kita bangsa serumpun, bukan?"

Produk ini halal dan thayyib, dikemas dengan sangat baik dan dipasarkan dengan sistem multi level marketing bersama kekuatan : produk yang halal dan thayyib adalah tanggung jawab kita bersama".

Tak cukup itu saja, HPA sebagai perusahaan memberikan sokongan kepada 100 produk yang dibuat oleh pengusaha muslim. Pertemuan bisnis dalam format seminar di jelang penghujung tahun itu menjadi pengingat bahwa dengan menjaga silaturahmi dan memahami muamalat, hubungan kita pada manusia dan ALLAH akan terjaga baik. VIVA for HPA, delicious with RADIX!

Sabtu, 13 November 2010

PINTU

Ada 2 pintu, masuk dan keluar. Terbuka dan tertutup. Tiap pintu pasti terpasang engselnya. Ada mur, pasti juga ada baut. Jika tak erat dan rapat, ia akan mencelakakan kita punya badan. Pintu bukan jendela. Jendela dibuka, angin akan masuk dan keluar, Namun jendela dan pintu keduanya sama, memiliki daun ; pintu dan jendela. Ketika berjalan, seorang pria terduduk di pinggir jalan, mungkin di depan rumahnya. Di atas kursi bambu, kaki yang dibalut perban diselonjorkannya, lurus.
"Abis jatuh dari kereta."
"Mungkin terlalu di pinggir."
"Saya hendak turun."
"Pintu memang masih terbuka."

Ia di-gips. Luka dan memarnya cukup parah. Pintu kereta sudah terbuka. Ia terjatuh hingga luka.

Mengenang Gesang di Bengawan Solo

Apa yang ada di Solo? Amien Rais atau Gesang? Mungkin itu jawaban dari pertanyaan siapa yang ada di Solo? Kalau saja tidak salah, ada Jembatan Merah disana, di bawahnya sungai Bengawan Solo, mengalir sampai jauh. Saya ingat, di Solo ada Karanganyar. Tempat itu sempat nge-top oleh petani Anthurium yang pernah menjual lembaran daun hijau itu dengan harga hingga miliaran rupiah. Lalu apa lagi? Bengawan Solo tidak lagi hanya ada di Solo, sebab trademark itu sudah diambil dengan (entahlah) izin/ tidak pada Gesang (alm) atau para petani anthurium disana, oleh JAKARTA. Bengawan Solo milik Gesang ternyata ada di Hotel Sahid Jaya Jakarta dan Ambasador Mall Cassablanca, seberang Mega Kuningan Jakarta. Jika di Hotel Sahid Jaya yang ada adalah Bengawan Solo Resto, maka Ambasador Mall memberikan tempat untuk Bengawan Solo dengan gerobak Bengawan Solo Coffe-nya ... Nikmati!

satgas buang gas

saya mendengarkan sebuah talkshow di salah satu radio swasta di Bandung. Pembahasan mengenai satgas bentukan SBY. Pada intinya adalah permohonan pada SBY untuk memberantas segala macam mafia ; peradilan, hukum, dan lain sebagainya. Saya tidak terlalu rajin mencatat siapakah yang menjadi pembicara disana. Jangan-jangan teman mainnya SBY waktu kuliah S2 di IPB lagi. Hmmm...yang jelas sih, pening juga kalo SBY disuruh memberantas segala macam bentuk mafia itu. Kan dari awal sudah ditulis besar-besar di spanduk, dan disiarkan dalam iklan TV bahwa SBY hanya bisa jika : Bersama Kita Bisa. Dibaca lagi?! Tak mungkinlah seorang raja atau ratu adil memberantas hal ini sendirian. Lain soal kalo dibantu oleh GoogleFive atau ninja turtles. Boleh juga .. so ,, daripada sibuk ngurusin satgas-nya SBY mending juga kita bahas soal gas-gas ini yuk. Gas apa sih? Ya, gas sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, terbentuk dari fosil yang tertanam ribuan tahun lalu, lalu dieksplorasi manusia. Mari kita bongkar.

Selasa, 09 November 2010

ONE VALAS, 1 CURRENCY, ONE FOR US

TODAY, NOV 09, 2010 ... OBAMA visit Indonesia. Menjelang hari pahlawan atau sekedar bermain di lintasan Sudirman-Kuningan? Please, check ur address book and then call Mr. President.

"Yah, orang penting yang datang, makanya aku dicegat,"seorang kurir mengeluh, siang sangat panas.
What happen with u, Mr. President? We hope ur trip, nothing, no problem. It's one. NU yang dulu selalu rame ama Muhammaddiyah jika RAMADHAN dan HARI RAYA menjelang, kali ini kembali mengeluarkan statement untuk kedatangan OBAMA.

"Sebagai tamu, OBAMA harus dihormati."

Ya, tanda penting, garis bawah : Jika OBAMA datang sebagai tamu, please come in and welcome again and then back again., Mr. President. It's important! Jika bukan sebagai tamu, bagaimana nasib seorang Presiden? Bicara OBAMA menjadi lucu buat saya saat ini. Bukan karena melihatnya lalu kemudian mengingat faceBook atau mengamati bagaimana caranya berjalan dan gayanya tersenyum ketika menanggapi DEMOKRAT dan REPUBLIK di white house sana. Lucu, sebab OBAMA hadir di Indonesia bukan saja secara fisik namun juga hadir dalam kisah-kisah fiktif yang menjadi NOVEL bacaan anak-anak.

Mr. President, I hope u never forget bring ur money and then save it in your pocket when u will do trip or vacation, specially for Indonesia.If u have many times for us, please step ur feet to ONE VALAS , where u can and hear about US and other talking about price, everyday.

How much ur US and how many u will exchange it in our currency? Check out TV and leave one message : never put off till tomorrow what u can do everything TODAY. Untuk sekian kali kedatangan sebagai tamu baik atas undangan atau tak sengaja terundang, welcome back 2 INDONESIA and enjoy ur pleasure, MR.PRESIDENT!!!

"bonsai" KATAKATA

APA yang kita khawatirkan dari alam yang bergerak menumpahkan lahar, lava, dan magma atau gempa yang membuat naiknya air laut hingga mengikis daratan sekian kilometer? Untuk beberapa saat memang yang terlihat pemandangan menyeramkan. Saya tidak mau sebut dengan bahasa tsunami sebab itu menyakitkan. Tsunami diadopsi dari Jepang. Gempa tektonik dari pusat bumi itu telah mengguncang seismograf hingga menunjukkan skala sekian richter. Dimana early warning system kita? Bukankah itu sudah kita masukkan dalam anggaran proyek sekian milyar? Tuhan tidak marah, pasti ... sebab Tuhan yang kita sebut dalam kata-kata yang baik itu adalah Rabb, pemilik sifat rahman dan rahiim. Jika Tuhan bukan Rabb, maka Makkah dan Madinah jangan lagi kita sebut sebagai kota suci/ kota Nabi.

bonsai : sebuah seni mengerdilkan tanaman, tanaman hias yang kerdil
inspired from : artikel KOMPAS, 05 November 2010

PASARAME tiap AHAD

Jika Bandung punya jalan Juanda yang kaya dengan FO, Surabaya besar dengan Bandara Juanda maka Depok punya jalan Juanda yang rame tiap Ahad di sekitaran Pesona Kahyangan Estate. Agak mirip dengan keramaian Minggu di sekitar pasar Sarijadi-Setraduta jika akhir pekan anda lewatkan disana. Mulai dari pedagang tanaman hias, makanan ringan dan berat, hingga minuman tebu dingin. Wah, enaknya .... Buat saya, ini olahraga yang menyenangkan di akhir pekan. Weekend atau saat hari libur, menikmati suasana keramaian. Adakah keramaian menjelang PILKADA? Banyak sebab untuk sebuah keramaian. Menjelang PEMILU, bencana alam, undangan kawinan hingga tahlilan. Itu suasana rame terus dan rame saja. Pasti.

Presiden Move 2 Jogja from Batavia

Merapi kembali meletus, bukan meledak. Sebab yang meledak itu adalah kompor sedangkan Merapi jelas nama sebuah gunung. Teman lain negara dan budaya bertanya, bertanya soal keadaan KITA di Indonesia. Kalau orang batak itu meledak, ia akan berapi-api .... ya, kalau sudah itu yang keluar adalah gas bukan abu. So, why presiden move 2 Jogja from Batavia? Presiden is high leader of Indonesia army. He must act properly and fastly, gawat darurat alias emergency. Sekarang memang bukan zaman dulu. Jenderal Besar Soedirman sudah tidak ada lagi. Presiden ke-2 RI pun sudah mangkat. Namun kita tetap punya presiden seorang ABRI, pun presiden suka main-main dengan tanaman sebab pernah pula mampir kuliah di IPB. Lalu bagaimana dengan surat untuk bapak presiden bisa sampai jika ia harus pindah ke Jogja.

Ya, jangan khawatir, adik kecil .... Kita kan sekarang punya HP. Komputer juga ada dimana-mana.Seantero dunia pakai ini. Selain pak pos, Yahoo pun kasi kita chance untuk bisa korespondensi via e-mail. Jadi surat untuk bapak presiden bisa sampai, inshaallah. Asal nulisnya yang jelas. Untuk bapak presiden RI yang ke ....Bukan presiden AS/ presiden fB, sebab itu malah akan nyampe ke Gedung Putih/ malah PALO ALTO aja.

Dalam sebuah acara di stasiun TV, seorang penulis novel "Obama Anak Menteng" duduk ditemani 2 anak yang ingin berjumpa mungkin dengan Obama (bin) Laden. Mereka pengen denger OBAMA ngomong Inggris. Yah, adek kecil kalau mau denger orang ngomong Inggris, ngirim suratnya ke Pangeran William atau neneknya aja ya, Nenek Suri.
Okay?

Jadi pemimpin, memang harus kuat dalam keadaan susah/ senang. Memimpin adalah amanah. Jika beberapa saat lalu saya sempat mendengar "wacana" tentang rencana pindahnya ibukota negara ke Bandung, maka meletusnya Merapi dan naiknya air laut dari gerakan lempeng di bawah Mentawai telah merubah navigasi Presiden. Presiden tanpa rencana harus mangkal nemani Sultan HB X, pimpinannya wong Jogja, bukan wong UGM. Ya, Presiden saat ini harus berada di Jogyakarta, bukan Batavia atau Parijs van Java.

Jumat, 05 November 2010

hana bank, only in jakarta not ACEH

HANA BANK, hana masalah... nyang jadi masalah ngon lon adalah hana pue pue ... so now, i wanna asking u : where is hana bank? aceh or jakarta...?

Kamis, 28 Oktober 2010

Bermain di Pasar

Dimana kita sekarang? Masih di bumi, di atas dunia atau masih di dunia, di atas bumi? Apa yang ada di atas kepala? Topi atau sekedar penutup kepala? Kesadaran akan dimana itu semua, itulah hidup. Hidup kita bukan hidup mereka. Apa yang kita makan? Sehari, sepekan … atau kita sudah siapkan catatan menu sebulan? Allahuakbar, jika tangan masih diberikan kekuatan untuk bergerak bahkan menuliskan itu semua.

Suatu saat, seekor kucing mendekat. Suaranya mengeong, ya bukan auman. Matanya melihat orang yang hendak makan. Kucing kelaparan, tapi ia tak mengeluarkan air matanya. Kucing yang kuat dan sehat. Namun, jelas … tiap hari ia mencari makan. Masihkah kucing makan ikan dan mengejar tikus? Pasir? Disana kucing bermain, bukan cari makan.

“Kalau lapar, makanlah. Tapi tidak makan pasir ya Catty.”
Di pasar, banyakkah ikan? Masih, tapi bukan di tukang jagal ayam. Ada kucing disana? Tentu, jika tikus juga suka pasar, apalagi kucing. Apakah yang mereka cari? Makan pasir atau cari pasar?

Saya “dimarahi” seorang tukang jagal ketika kami bicara soal pasar. Jika bisa saya pikir-pikir, mungkin dia marah sebab saya tidak cari pasar yang jelas dan benar buat kita. Bukan buat kucing apalagi tikus.

“Kalau saya seorang akuntan, saya cari dimana tabel laba…tapi ketika saya menjadi seorang pemasar, saya harus cari yang spesifik … sebab disana ada laba … carilah di kamus niche kita“

… If u know what I wanna do well, do everything by carefully … and then u can go and walk, be carefull…

Selasa, 26 Oktober 2010

Point of View, Perspektif, atau Paradigma

"Res, gue mau kawin inget elu, soalnya gue mau kasih mahar buat calon bini gue, seorang menyapa saya lewat Yahoo."

Saya memang agak sedikit garuk2 kepala dan ngantuk setengah mampus soalnya saat itu malam semakin larut. Saya bukan pemilik dinar dan tidak punya dinar saat itu, mengapa dia ingat saya? Berutangkah saya padanya?

Gini aja deh, kalo gue punya utang ama itu orang, utang gua berapa dinar? Sebab itu bisa dikonversi kok, mari kita bicara soal rate atau kurs. Saya sedang di Indonesia dan negara ini masih bilang bahwa rupiah adalah mata uangnya. So, bagaimana dengan dinar?

Dinar ada dimana-mana. Dinar sebagai uang kertas diterima eksistensinya di Qatar, tempat dimana resipatory dinar juga ada disana, tentu dengan catatan : jika emir qatar tidak berubah pikiran! Dinar emas atau gold coin, jika ingin disebut demikian dapat dicari di wakala-wakala yang sudah tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia... kalo mau kasi gua dinar boleh juga, tapi ya gue liat2 dululah. Dinar apaan yang mau dikasi ke gua? Dinar emas atao ... hotel yang bernama dinar? Banyak kan???

SO, apa yang anda liat sekarang? Rabun mata ato sakit ayan??? Ke dokterlah kalo sakit, kalo kagak punya duit, pinjem!!!

ALHAMDULILLAH!

Senin, 25 Oktober 2010

HIU

Saya agak sedikit pening dan was-was ketika anak yang paling besar menyatakan ini suatu hari pada saya, "Ummi, hiu itu bukan ikan tapi ovopipar. Hiu bertelur dan beranak... "
Hmmmm, dari dulu gua taunya ikan, ikan hiu. Ada apa gerangan dengan kepala jagoanku yang paling besar itu. Bukankah dia sudah nonton Shark Tale tapi memang saya belum mengajaknya mendengar Jackson dan menonton Free Willy. Hiu bukan Paus, hanya sama-sama punya gigi. Gigi tajam yang disebut taring.... akan luka jika ia menggigit daging kita ...

Kawin dan Bisnis

Mari kita kawin dan mari berbisnis ... !
pantaskah kita letakkan berdampingan? Apakah bisnis jodoh si kawin? Kawin memang bisnis... bisnis penyilangan, inilah dan itulah kawin! Kawin pertama atau yang terakhir? Yakkkkk...kawin sama-sama lah, masa kawin-kawinan ...
Kunjungi situs perkawinan yang satu ini ...ikuti link-nya ... http://www.dinarfirst.org
http://islamhariini.wordpress.com

Lihat gerainya, bisa kesini : www.lovecentraljewellery.com

Jumat, 22 Oktober 2010

back to gampong

where is gampong geutanyoe?
is it still in sumatera island?
how about samudera hindia, pantai barat sumatera?
masih adakah sisa tsunami disana?
adakah sisa-sisa air mata...
nyawa para manusia dan mayat yang terkubur kelak akan menjadi fosil
yang ribuan tahun mendatang menjadi sumber ladang minyak dan gas baru ..
akankah perang bintang terjadi di pantai barat sumatera pada 2020 ...
tsunami ajalah, kayaknya lebih enak!!!!

kalo bisa ngomong tsunami, mari cari daisho ...
ada di pinggiran dan pelataran parijs van java ...
hiyatttttt ... selamat2 ...!!!!

Profit sebuah Web

: aHa*

Seorang pemilik sebuah usaha terapi bercerita bagaimana bingungnya ia memiliki keanggotaan beberapa bisnis multilevel. Selain mendapatkan kartu keanggotaan, ia juga diberikan “jaket” kebanggaan.


Apa yang saya dapatkan dari bisnis ini?
Tentu keuntungan yang saya cari, sebab untuk usaha itu saya mengeluarkan sekian banyak modal dan beberapa hal kalau bisa disebut sebagai sebuah pengorbanan.

“Saya ingin berhitung soal profit sekarang.”
“E-mail.”
Itukah jawabannya?
“Mungkin juga anda sudah saatnya memiliki website.”

Saya ingin urai satu-satu bisnis apa sajakah yang sudah saya miliki.
Gerakkan tangan bapak untuk menuliskan, apa yang ada di kepala bapak saat ini.

“Saya sempat menjadi wartawan pada masa lalu.”
“Bagaimana sekarang?”
“Saya ingin menjadi penulis untuk usaha yang saya miliki.”
“Mari kita buka, Pak … tulis … lalu kita edit.”
“Berapa saya harus bayar anda. Menunggu profit dari sebuah web, mungkinkah?”

Brian Arfi Faridhi, PT Dhezign Online Solution (TeknoPreneur edisi Juni 2010) bilang bahwa website adalah kerja. Artinya, kerja itu adalah aktivitas yang berorientasi menghasilkan sesuatu. Ada produk dan jasa dari sana. Singkatnya, website adalah sebuah produk sekaligus bisa menjadi jasa.

Untuk pernyataan ini, jangan merasa rugi ketika kita sebagai pemilik bisnis sudah memiliki website. Kepemilikan website bagi seorang pemilik bisnis sudah menjadi awal bagi sesuatu yang disebut prestise. Jadi, jangan ragu … mulailah berbisnis dengan website Anda!


*Managing Editor TeknoPreneur

Kota dan Keruwetan Kabel Listrik

Apa yang dilakukan gajah atau harimau ketika habitatnya dirusak atau diacak-acak? Mungkin mereka akan mengamuk lalu kembali merusak dan mengacak-acak (rambut) kita. Bagaimana dengan kabel listrik yang ruwet, melintasi jalan kota-kota? Apa yang akan dipikirkan para gajah?

Ah, gajah atau harimau akan bilang begini … Manalah kutau, emang gue pikirin? Lha gua kan kagak pake listrik buat bisa idup. Gua cukup cari rumput dan tanah lapang yang ada rumput gajahnya. Gajah memang benar, sebab gajah tidak makan nasi yang harus dimasak dengan rice cooker atau minum air mineral yang diletakkan di tempat yang kita sebut dispenser. Jika saja itu terjadi, sepertinya para gajah mulai main-main dengan kita.

Pasti, saya yakin anda perhatian untuk hal ini. Kabel listrik yang menggantung, melintasi jalan raya. Bukan sekedar menghalangi pandangan kita namun juga kelak akan mengganggu keamanan dan kenyamanan kita. Kerapkali kita dengar musibah kebakaran yang terjadi akibat hubungan singkat alias hubungan pendek. Kena air …. Sssttttss …satu rumah kena, tetangga lainnya ikut merasakan. Setelah itu, mulai berurusan dengan asuransi… Klaim tidak dibayar, hancurlah kita.

Agaknya merapikan kembali kabel-kabel listrik di kota yang kita diami adalah kerja yang lebih ringan alias tindakan preventif yang harus dipikirkan dan direalisasikan sebelum kebakaran-kebakaran lanjutan terjadi kembali merusak tatanan fisik dan sosial kita. Beberapa kawasan pemukiman di beberapa kota yang dikelola oleh developer-developer besar sudah melakukan ini. Hasilnya? Lihat saja apa yang anda pikirkan setelah itu.

Kita butuh hidup di kota yang layak untuk didiami sebagai tempat tinggal. Kita tak beda jauh dengan gajah dan harimau yang akan marah jika habitatnya sudah menjadi kampung asing… Kampung gajah tak akan mau dirubah menjadi kampung harimau…sebab gajah makan rumput dan harimau jika lapar atau marah ya, akan makan gajah. Jika gajah saja begitu bagaimana dengan kita?

Kisah seekor gajah, dua induk harimau dan KITA.

Selembar Daun Surga dari Pedalaman Sumatera

Apa yang dibakar para penjaga keamanan negara di hutan-hutan Sumatera?
Adakah gajah hidup di hutan hujan basah atau memang habitat-nya ada di savana .. ?
Hutan dibakar, pohon ditebang .. daun-daun yang sempat diselipkan pada batang rokok dJarum atau cerutu bukan tembakau itu bernilai miliaran rupiah. Bukan dihitung selembar, yang dihitung adalah pohonnya dan nilai investasinya miliran rupiah.
Cukup untuk kelangsungan hidup para gajah.

Lama waktu berselang, pohon yang dibakar hingga ke batangnya berganti menjadi "Pride of Sumatera". Daun hijau dan merah dengan tekstur garis yang keras dan tegas, pertemuan dua spesies, Pride and Sumatera. Tak ada lagi pembakaran pohon disana, sebab kemudian yang dihitung adalah ongkos ganti rugi terhadap kekeliruan para penjaga keamanan menjaga hutan milik kita. Ongkos ganti rugi dihitung per daunnya... cukupkah nilainya menutup hutan kita yang semakin kerontang?

Kamis, 14 Oktober 2010

menulis kembali

ini pekerjaan baru saya selain pekerjaan lain-lain. saya ini memang suka khawatiran kalo2 ngasi2 jalan sesat atau informasi yang tidak bermanfaat apalagi soal2 ilmu pengetahuan. untuk soal internet juga demikian. walau hanya sesaat belajar di asianbrain, saya sempat menulis sedikit catatan dari modul yang diberikan AHIRA. Saya tulis ulang, sedikit ditambah, dan kemudian disebarkan lebih luas pada orang-orang yang memang dibutuhkan. kontak saja saya, mungkin masih ada tersimpan catatan ilmu yang anda butuhkan. silahkan, tak mengapa ... jika masih saja ada usia dan saya lagi sehat2 saja, pastinya ...!!!

Menjelang Pesta Blogger 2010 di Nanggroe Aceh Darussalam

Bismillah ...

Apakah yang ada dalam sebuah pesta? Tari balet atau samba? Segelas sampagne atau secangkir teh manis hangat? Kegembiraan atau kesedihan? Saya tidak tau pasti jawabannya ... hanya sebuah pertanyaan, apakah tari saman yang akan ada di Pesta Blogger 2010 yang kelak diadakan di Aceh? Saya tidak tau .. amankah Aceh?
Saya hanya punya rasa bahwa Aceh aman setelah MOU dan bertambah baik setelah tsunami. Apapun yang terjadi setelah proses rehabilitasi dan rekonstruksi adalah proses dan konsekuensi logis yang harus dilalui ketika suatu daerah terkena dampak disaster. Tentu tak enak dan kurang intelek juga jika PB 2010 di Aceh kelak adalah pesta pertumpahan darah, pertarungan macan dan kuda, adu taring gigi harimau. Lalu apa yang sebaiknya ada? Blogger bukan blok ... kita temui itu dalam bahasa komputer, internet. Akan sama pembahasannya dengan wordpress, namun itu bukan php. Kalo, blok? anda tau apa jawabannya.

Jika saya diundang pada PB 2010 ini yang akan diadakan di Aceh, saya pasti tidak akan dan ingin melihat bentuk yang sama ketika saya hadir pada saat PB 2009 diadakan di gedung smesco Jakarta. Aceh bukan Jakarta ... Aceh sudah berganti nama menjadi Nanggroe Aceh Darussalam dan Jakarta masih saja setia menjadi ibukota negara RI. Jangan tembak Jakarta dengan AK 47-nya, sebab Jakarta tak punya lagi tempat penyimpanan senjata... yang tersisa ya, gedung2 bersejarah. Viva Jakarta, masih bolehkah saya mampir sebentar ke Cengkareng untuk kemudian segera take off menuju Iskandar Muda?

Senin, 11 Oktober 2010

Kenangan

Sepanjang jalan kenangan ketika reuni akbar diselenggarakan di sebuah kampus. Bukan kampus biru, ini adalah kampus merah, tanah air beta. Apakah reuni, dies natalis dan sebuah inaugurasi? Bagaimana dengan orientasi? Adakah dan masih tersimpankah ia dalam kamus dan catatan harian kita?

Hati-hati dengan istilah, berjaga untuk sebuah definisi...jangan lengah, usia muda adalah baik mengolah otak, membersihkan pikir. Minta saja pada Sang Pemilik, sebab Ia yang senantiasa membukakan pikiran, menjernihkan mata ...

Jika tidak lupa, sematkan pada dada, bisikkan di telinga, ucapkan
"Ya Rabb, Sang Pemberi Cahaya, bukakanlah kami pada ilmu, basahkan bibir kami dengan kata yang fasih dan ucapan-ucapan yang terbaik ... bersihkan ia sebab hanya Kau sang pemberi FITRI"

Untuk semua definisi dan istilah, hanya ini yang kami bisa :
FITRI yang indah dan syawal yang senantiasa berkah ... !

Senin, 04 Oktober 2010

surga ibu

berapa pintu surga yang ingin kau lukiskan untukku? Entahlah, aku tak bisa tangkap apa itu binar dan titik air dari matamu... yang kutau dari dulu bahwa surga dapat kulihat di bawah telapak kaki ibu. Tak ada air dari sana, sebab air hanya menetes dari kedua bola matanya. Mata binar dan sayu yang menatapmu, memperhatikan langkah-langkah kakimu yang kecil. Ia hanya khawatir kakimu layu, tak kuat menopang berat badanmu ketika kaki terus kau langkahkan ke depan. hendak kemanakah kau lari dan menepi? Aku ingin mencari surga, membuka pintunya, dari telapak kaki ibuku ...

jika ..

Jika Ibnu Qayyim al Jauziyyah melukiskan cinta dalam "Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu" maka Syakh Abdalqadir asSufi menuliskan kata-kata itu dalam "Book of Hubb"-nya. Salah satu buku terbaik dari guru Tariqah Syadzili Darqawiyah ini, diterbitkan Madinah Press yang beroperasi di Cape Town, dimana Shaykh bermukim. Saya tak berani menerjemahkannya hanya terlihat bagaimana "rumitnya" suatu pesan dikemas menjadi sebuah buku. Sebuah kerja bersama antara penulis, editor, dan penerbit. Bukan sekedar kerja mengejar deadline, ini adalah suatu pencapaian. Jika para murid dapat bertemu shaykh di mousseum maka buku shaykh akan terus mempertemukan shaykh dengan generasi di depannya. Saya ingat Hernowo bilang, menulislah ... karena ilmu akan terus diikat dengan menulis. Menulis dapat dilakukan oleh siapa saja. Jika kemarin shaykh menulis maka esok buku-buku akan selalu terbit berulang, untuk kemudian kembali dibaca, ditulis kembali, lalu diterbitkan ulang!

Minggu, 26 September 2010

mencari mas GM

Rasanya, masa depan saya adalah menjadi tukang coret. Tidak puas rasanya, ketika GK masih saya buka dan saya coret-coret isinya. Atau hanya sebuah ekspresi ketika seorang teman, ia dosen dan pernah menjadi penyiar di salah satu radio swasta bilang, masa bukumu cuma 20 halaman? Jika mau bikin buku beneran, selesaikan hingga 150 halaman. Dimanakah kau taro Gunawan Mohammad? Ato masih ingatkah anda dengan Ayu Utami?

Saya letakkan Mas GM dalam kepala dan hati saya. Sebab saya tak ingin mengusik Catatan Pinggir-nya di Majalah TEMPO atau merubahnya menjadi Mohammad Sobari. Mengapa? Sebab GM tak sama dengan MS. Jika anda kurang jeli, ati2 dengan GM, anda malah bisa masuk ke jalan palmerah. Kenalkah kalian dengan Pak MS? Coba cek beliau di database ANTARA dan minta sekretaris disana untuk kembali membuka Ms. word-nya.. Hati-hati ... untuk buka Ms. Word, kita harus punya komputer dulu... laptop juga tak mengapa. Namun jangan HP ya, soalnya bunyinya bisa jadi begini : ringing tone by NOKIA.

Sabtu, 25 September 2010

BURAM

agak buram ketika Kinanthi dilanjutkan kembali ...
bagaimana tidak, TASARO masih saja dan selalu suka memilih nama-nama zodiac ; Virgo, Cancer, dan Leo dalam GK-nya. Agak kaget saya ketika TASARO menerjemahkan virgo dan dengan sang perawan, cancer = kepiting dan Leo alias singa. Berjalan sedikit, ada ARA, bagian yang menjadi isi GK-nya TASARO, sebelum Kinanthi-Ajuj dituntaskannya.

Percaya atau tidak, saya menggunakan ARA juga dalam "Jejak Ash", yang pasti tidak setebal GK. Jika TASARO mengatakan ARA sebagai altar, bolehkah saya katakan pada TASARO bahwa saya senang menggunakan kata itu untuk nama sebuah pohon.
Yaps ... pohon ARA!

Baca NAON?

Anda baca apa?

GALAKSI KINANTI. Galaksi baru dalam tata surya setelah bimasakti dan andromeda. rame ato tidak? Entahlah, yang jelas ...saya tidak melihat kemacetan dalam GK atau ngadatnya TASARO, saya hanya melihat tanda-tanda baca, huruf-huruf yang tertulis tegak dan miring ... selanjutnya, maaf TAS, gua memberikan tanda merah. Agaknya ini kebiasaan kurang enak buat anak-anak. Membaca sambil memegang pensil atau pena. pada halaman 197, saya memberikan lingkaran untuk sebuah percakapan.

"Atas nama negara AMERIKA, kami putuskan Kinanthi diberi hak untuk bersekolah dengan biaya negara, pekerjaan dengan gaji minimum, mendapat tempat tinggal, diberi jaminan pelayanan kesehatan seumur hidup dan Kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya."

namun ups, mengapa K pada kebebasan ditulis dengan huruf besar? Luput atau sebuah kesengajaan? Lagi-lagi saya melingkarinya dengan pensil merah. Mungkinkah FREEDOM dilekatkan disana? Jika tidak, tak mengapa, gak usah dipaksa.

NO AIR ... NO AIR

Perjalanan Bandung-Jakarta dapat ditempuh dengan beberapa cara ; darat dan udara. Belum ada ferry sebab Bandung masih setia menjadi kota kembang yang selalu setia berada sekian km di atas permukaan laut.

Udara, ya naik pesawat (masa naik Garuda). Bukan apa-apa emang GARUDA tidak mengoperasikan maskapai penerbangannya ke Bandung. Bandara Hussen hanya terima AIR ASIA, Merpati, dan kalo tidak melesat MANDALA.

"Kenapa pahanya, Mbak?"
Seorang gadis manis duduk di sebelah saya ketika cipaganti travel menemani perjalanan kami dari Bandung-Bogor.
"Abis rafting."
"Tak kirain surfing. Kalo surfing, di warnet aja, Mbakyu."
"Grand Canyon"
"Bukan Green Palace?"
"Coba oleskan pala atau aloe vera. Mungkin bisa sedikit redakan nyeri dan dinginkan luka."
"Ya, saya mau ke Lapangan Tembak."
"Kalau ibu?"
"Menuju kawasan padat property di pinggiran jalan TOL."
"Sampai kapan?"
"Abis lebaran"

Rabu, 22 September 2010

Lanjutkan Kinanti

Masih saja saya tidak ingin menghabiskan GK. Bukan apa-apa, saya sangat sadar bahwa GK bukanlah tahu sumedang ato pisang goreng kipas yang enak sekali disantap hangat-hangat. GK tetaplah buku yang harus dibeli pake uang atau ditukar dengan sekeping dirham atau khamsa. Untuk itu pula, kita harus bekerja, memeras baju, memerah sapi agar mau mengeluarkan susu atau membajak sawah.

Buku ini cukup enak dibaca, jika anda menyebutnya sebagai novel. Proses kreatif itu tidak gampang karena saya sangat yakin bahwa tasaro, ayah dari Sena ini cukup memeras otak untuk dapat menuntaskan novel tebal ini. Lelah ya, Tas (baca : tasaro bukan tas gantung)...

Agaknya Tasaro cukup mengenal Mas Emha, sang Kyai Kanjeng dengan baik. Terselip kata Gusti Pangeran di salah satu lembar GK. Kata itu yang juga terdengar dari suara Mas Emha di Tombo Ati. Saya juga memberikan tanda merah untuk persepsi kaya yang ingin disampaikan oleh GK.
"Kamu kan, anak orang kaya, Juj. Bapakmu banyak uang. Kalau aku memang ndak tahu mau nerusin atau tidak. Sepertinya tidak."

Apa itu kaya? Sekarang kita bicara tentang definisi atau sebuah persepsi? Mari kita buka dan otak-atik kesadaran kita. Kaya apakah yang ingin kita raih? Kaya apakah yang dimaksud?

Tentu bukan kaya monyet, itu seperti (mungkin) maksudnya. Kaya hati .... selanjutnya kaya online. Untuk yang terakhir, saya melihat Samuel Indrajaya menuliskannya menjadi judul buku yang diterbitkan oleh Elex.

Dengan sangat rapi dan detail, tasaro bercerita tentang kaya apa yang ada dalam kepala Kinanti dan Ajuj hingga Zhaxi ... dari pinggiran New York... tasaro ingin mengajak saya melanjutkan Kinanti ... dimanakah tasaro???

Jumat, 17 September 2010

Best of GK : Membaca TASARO

Jika Yogi Pasha, wartawan Harian Seputar Indonesia menyebut bahwa Galaksi Kinanthi memang diniatkan menjadi buku best seller sekaligus calon penerima penghargaan bergengsi, maka saya mengatakan bahwa ini adalah Best of Gunung Kidul (bukan Tasaro GK). Mengapa?
Buku yang diterbitkan oleh Salamadani pada 2009 ini dengan Tasaro sebagai pemegang hak cipta menyelipkan sedikit pesan indahnya pesona pantai Gunung Kidul di lembaran akhir bukunya. Cara yang cukup baik untuk menyampaikan pesan bahwa Gunung Kidul bukanlah daerah yang tandus dan tak memiliki masa depan. Jika saja ini hendak digarap, Gunung Kidul sungguh benar menjadi tempat yang baik bagi dahsyatnya Galaksi Kinanti.
Tasaro, dibesarkan dalam tradisi Katolik, ia pernah menceritakan hal itu pada obrolan ringan di suatu sore pada saya. Sehingga ketika membaca lembar terakhir GK, saya mengira bahwa Tasaro menyampaikan pesan bahwa Paus Paulus Yohannes yang datang ke Gunung Kidul. Ternyata .... ikan paus dari benua lain. Entahlah, apakah Tasaro melihat benar ikan paus ini atau tidak. Hanya yang jelas, saya lebih senang jika di bagian cover Galaksi Kinanthi, Salamadani menuliskan begini : tasaro GK, best of Gunung Kidul, bukan best writer. Ini sih, kata saya. Sebab selanjutnya saya ingin menyampaikan tahniah atas terbitnya novel Tasaro yang kedua : Muhammad, Sang Penggenggam Hujan.... kalo tidak salah, begitukah judulnya, Tas?

Saya senang Tasaro bercerita tentang Jawa sebab ia memang Jawa. Sangat mengalir, dia gambarkan itu ... Jawa dalam bahasa dan Jawa sebagai sebuah daerah. Tasaro tidak bercerita tentang kejawen, namun Galaksi Kinanthi memberikan gambaran apakah itu kejawen dalam budaya Jawa.

tasaro, jika saja surga ada di dunia, maka GK adalah surga buat Jawa. Aku tuh lebih tua darimu, tas .. jadi ya mbok ya sopan sedikit, napa?
Maksud gua begini, siapakah Kinanthi itu sebenarnya? Seorang editor buku anak-anak atau benar seorang penulis cantik dari pinggiran New York? So, jangan main-main dengan gua ya?

Sebagai seorang alumnus communications, GK-nya TASARO memang banyak menyelipkan pesan-pesan komunikasi. C5 : content, context, creativity, community, dan costumer, bukan hanya hadir dalam bentuk buku terbitan Salamadani namun juga menjadi bagian dari isi Galaksi Kinanthi.

Latar belakang Tasaro di bidang penerbitan, juga menjadi separuh nafas buku ini. Adowwww, kayak Dewa Budjana aja. Tapi, syukur, Tasaro gak jadi bujangan lapuk. Kasian atuh, tasaro, lapuk kena panas dan hujan. Selanjutnya, biarkan ... saya kembali meneruskan bacaan GK, belum tamat aja ....

Rabu, 08 September 2010

Membaca Arsalan dalam TheMuslim Guy

Beberapa kali saya membaca tulisan Arsalan yang dikirimkannya ke email saya. Ya, saya memang mendaftar berlangganan newsletternya. Saya mengenal Arsalan dalam pestablogger 2009 dimana saya mengikuti acara itu, awal hingga akhir. Arsalan, melakukan online chatting dengan kita2 yang kebagian sesi bridging the gap. Ia menggunakan skype saat itu, kalo tidak salah dan menyampaikan satu hal : NETWORK. Saya tidak terlalu jelas soal itu, hanya chatting memang agak terganggu. Ada apakah dengan network, Arsalan?

Maafkan saya Arsalan, jika harus menggunakan tools untuk bisa menangkap tulisannya, coz i'm not american. I'm a woman, live on the earth and still can breath until now., alhamdulillah.

Jika Arsalan bilang tentang Osama dalam salah satu tulisannya, bolehkah saya berbagi sedikit tentang Kenny G ... saya menyimpan rekamannya instrumentalia-nya tapi gak tau dimana ia menyimpan saxophone-nya ...

Met lebaran, Arsalan ... Happy SYAWAL AND IED MUBARAK!

Arsalan, Lebaran Gak?

Arsalan, lo napa sih kirim2 gue e-mail aja, capek gua buka2 kamus ... tau ... gak ada kerjaan ya? iye ... gue terjemahin tulisan lo ... kan gua udah bilang ye, kalo gua pengen keluar negeri, kenapa juga lo meminta gua terus disini? cuapekkk gue, bosen ... bete ...

To experience what it feels like to be a Muslim in America today, walk in the shoes of Dr. Mansoor Mirza of Sheboygan County , Wisconsin . It's a February evening, and you're at a meeting of the planning commission of Wilson (pop. 3,200), which is considering your application to open a mosque in the nearby village of Oostburg . You're not expecting much opposition: you already own the property, and having worked in the nearby Manitowoc hospital for the past five years, you're hardly a stranger to the town. Indeed, some of the people at the meetings are like most of your patients — white Americans who don't seem to care about their doctors' race or creed when they talk to them about their illnesses.

But when the floor is opened to discussion, you hear things they would never say to you even in the privacy of an examination room. One after another, they pour scorn and hostility on your proposal, and most of the objections have nothing to do with zoning regulations. It's about your faith. Islam is a religion of hate, they say. Muslims are out to wipe out Christianity. There are 20 jihadi training camps hidden across rural America , busy even now producing the next wave of terrorists. Muslims murder their children. Christian kids have enough problems with drugs, alcohol and pornography and should not have to worry about Islam too. "I don't want it in my backyard," says one. Another says, "I just think it's not America ." (See TIME's photo-essay "Muslim in America.")

Looking back, Mirza recalls that a couple of speakers tried to steer the conversation into calmer territory. "I don't think that we should be making broad, sweeping generalizations," said one, according to minutes of the meeting obtained by TIME. But such words barely gave pause to the blunt expressions of suspicion and hostility toward Islam and Muslims. When it came Mirza's turn to speak, his shock and hurt were palpable. "If we are praying there, we don't stink. We don't make noise. We just come, pray and leave," he said. He kept calm when a commissioner asked if there would be any weapons or military training at the mosque. But afterward, Pakistani-born Mirza, 38, was shaken. "I never expected that the same people who came to me at the hospital and treated me with respect would talk to me like this." His lawyer had to take him to a nearby café to help him calm down.

Some of Mirza's roughly 100 fellow Muslims in Sheboygan County would say he was naive. The majority are Bosnians and Albanians who fled to the U.S. to escape persecution by Serbs after the collapse of Yugoslavia . Scarred by their experiences back home, some chose to keep their faith under wraps. They feared that plans to build a mosque would draw too much attention to their community. They were not entirely wrong. After the meeting, pastors in Oostburg began a campaign against the project. "The political objective of Islam is to dominate the world with its teachings ... and to have domination of all other religions militarily," said the Rev. Wayne DeVrou, a pastor at the First Reformed Church in Oostburg.

The battle in Wilson received little national attention until this month, when a much larger and noisier uproar erupted in New York City over plans to build a Muslim cultural center and mosque two blocks from Ground Zero. Park51, as the project is called, is the brainchild of Imam Feisal Rauf and his wife Daisy Khan, American Muslims well known for promoting interfaith dialogue. Their plan has been approved by city authorities and has the backing of Mayor Michael Bloomberg, but it has ignited a nationwide firestorm of protest.

Some opponents are genuinely concerned that an Islamic cultural center near Ground Zero would offend the families of the nearly 3,000 people killed in the attack on the World Trade Center . Paul Walier, a Buffalo , N.Y. , lawyer whose sister Margaret died in the towers, acknowledges that Rauf and Khan are within their constitutional rights but adds, "I just don't think it's the appropriate thing to do." You don't have to be prejudiced against Islam to believe, as many Americans do, that the area around Ground Zero is sacred. But sadly, in an election season, such sentiments have been stoked into a volatile political issue by Republican leaders like Newt Gingrich and Sarah Palin. As the debate has grown more heated, the project has become a litmus test for everything from private-property rights to religious tolerance. But as in Wisconsin , some of Park51's opponents are motivated by a troubling Islamophobia.

Islam Meets America
The proposed site of Park51 is close not just to Ground Zero; it's also a stone's throw from strip clubs, liquor stores and other establishments typical of lower Manhattan . Local Muslims have been praying in the building for nearly a year, a fact that has been lost in the noise of the anti-mosque protests. But since early August, the site has been the scene of frequent demonstrations in which protesters carry signs saying such things as "All I Need to Know About Islam, I Learned on 9/11." Like Mirza, Rauf and Khan seem stunned into paralysis. While opponents have cast them as extremists sympathetic to al-Qaeda, they themselves have given very few interviews. Rauf has been abroad for much of the time, but pressure is mounting on the couple to move their center to a less polarizing location.

The controversy, meanwhile, has brought new scrutiny to other examples of anti-Islam and anti-Muslim protests across the country, raising larger questions: Does the U.S. have a problem with Islam? Have the terrorist attacks of 9/11 — and the other attempts since — permanently excluded Muslims from full assimilation into American life?

Muslims and Mosques in the West
Muslim Americans need no convincing. The Park51 uproar, says Ebrahim Moosa, an associate professor of Islamic studies at Duke University , "is part of a pattern of intolerance" against Muslims that has existed since 9/11 but has deepened in the past few years. Although the American strain of Islamophobia lacks some of the traditional elements of religious persecution — there's no sign that violence against Muslims is on the rise, for instance — there's plenty of anecdotal evidence that hate speech against Muslims and Islam is growing both more widespread and more heated. "Islamophobia has become the accepted form of racism in America," says Muslim-American writer and commentator Arsalan Iftikhar. "You can always take a potshot at Muslims or Arabs and get away with it."

(See a video about young Muslims praying for understanding.)

There's reason to think that the sentiments expressed in lower Manhattan and in Sheboygan County are not isolated. A new TIME — Abt SRBI poll found that 46% of Americans believe Islam is more likely than other faiths to encourage violence against nonbelievers. Only 37% know a Muslim American. Overall, 61% oppose the Park51 project, while just 26% are in favor of it. Just 23% say it would be a symbol of religious tolerance, while 44% say it would be an insult to those who died on 9/11.

Islamophobia in the U.S. doesn't approach levels seen in other countries where Muslims are a minority: there's no American equivalent of France 's ban on the burqa or Switzerland 's new law against building minarets. Polls have shown that most Muslims feel safer and freer in the U.S. than anywhere else in the Western world. Two American Muslims have been elected to Congress, and this year, Rima Fakih became the first Muslim to be named Miss USA . Next month, the country's first Muslim college will formally open its doors in Berkeley , Calif. Zaytuna College 's motto: "Where Islam Meets America ." (Watch TIME's video "A Muslim Miss USA: Bikinis and Bombshells.")

But where ordinary Americans meet Islam, there is evidence that suspicion and hostility are growing. To be a Muslim in America now is to endure slings and arrows against your faith — not just in the schoolyard and the office but also outside your place of worship and in the public square, where some of the country's most powerful mainstream religious and political leaders unthinkingly (or worse, deliberately) conflate Islam with terrorism and savagery. In France and Britain, politicians from fringe parties say appalling things about Muslims, but there's no-one in Europe with the stature of a former House Speaker who seemed to equate Islam with Nazism, as Gingrich did recently. "The core argument emerging from [the anti-mosque protests] is that Muslims are not and can never be full Americans," says Eboo Patel, an American Muslim on Obama's advisory council on faith-based and neighborhood partnerships.

It makes sense that the most heated encounters take place over mosques. Since America 's Muslim population tends to be much more diffusely scattered than Europe's (with the exception of concentrations in cities like Dearborn , Mich. ), places of worship are often the most tangible targets for hatred. And there are suddenly many more of them than before. According to Ihsan Bagby, an Islamic-studies professor at the University of Kentucky , there are now 1,900 mosques in the U.S. , up from about 1,200 in 2001. Many of these are little more than makeshift prayer rooms in shops and offices; when Muslim groups set out to build formal mosques, they become more exposed and vulnerable. (See the top 10 religion stories of 2009.)

This year, at least six mosque projects across the U.S. have faced bitter opposition. In Temecula, Calif. , a group in July brought dogs to a protest where Muslims were praying, knowing full well that the animals are regarded as unclean in Islam. And the rage against Muslims is by no means limited to proposed mosques. In Gainesville , Fla. , a pastor has announced plans to burn copies of the Koran on the anniversary of the 9/11 attacks, arguing that Jesus would burn the Koran because "it's not holy." Groups calling themselves the Freedom Defense Initiative and Stop the Islamization of America have sponsored advertisements offering Muslims a "safe" way to give up Islam — the sort of exhortation directed at Jews and Roman Catholics in generations past.

But perhaps the most vicious attacks take place online, where extreme bigotry can easily metastasize. Bloggers like Pamela Geller, a New Yorker who runs the website Atlas Shrugs, played a pivotal role in making Park51 a national issue even after mainstream conservative commentators had given it a thumbs-up. In December, Laura Ingraham, sitting in for Bill O'Reilly on Fox News, interviewed Daisy Khan and ended the segment by telling her, "I like what you're trying to do." Geller, however, mounted a concerted campaign against the center. "This is Islamic domination and expansionism," she wrote. "The location is no accident — just as al-Aqsa was built on top of the Temple in Jerusalem ." Eventually other bloggers picked up the thread, and the campaign went viral.

Abandoned by Friends
The arguments marshaled by Islam's detractors have become familiar: Since most terrorist attacks are conducted by Muslims and in the name of their faith, Islam must be a violent creed. Passages of the Koran taken out of context are brandished as evidence that Islam requires believers to kill or convert all others. Shari'a laws requiring the stoning of adulterers or other gruesome punishments serve as proof that Muslims are savage and backward. The conclusion of this line of reasoning is that Islam is a death cult, not a real religion, so constitutional freedoms don't apply to it. Religious intolerance is not limited to Islam, of course: Jews, Mormons and others still experience hate speech. But the most toxic bile is reserved for Muslims. Franklin Graham, son of Evangelical giant Billy Graham, tells TIME that Islam is "a religion of hatred. It's a religion of war." Park51 should not be allowed, he says, because Muslim worshippers will be able to walk there, and "the entire area they walk by foot they claim as Islamic territory. They will claim now that the World Trade Center property ... is Islamic land."

Those railing against new mosques also use arguments of equivalence: Saudi Arabia doesn't allow churches and synagogues, so why should the U.S. permit the building of Islamic places of worship? Never mind that the U.S. is not, like Saudi Arabia , a country with a state religion, or that America was founded on ideals of religious freedom and tolerance. (See people finding God on YouTube.)

It's worth noting that wherever opposition has been nakedly anti-Islamic, it has been denounced by many Christian, Jewish and secular groups. Muslims are by no means friendless. But in recent weeks, they have felt abandoned by people they would have expected to be their staunchest allies. Prominent Democrats either have been notably silent on the Park51 controversy or, like Senator Harry Reid recently, have sided with those who think the center should be moved someplace else. Even André Carson, a Democratic Congressman from Indiana and one of two Muslims in the House, skirted questions on the location of the project, telling TIME, "That's certainly a question my friends in New York will have to hash out." (See "Why the GOP Should Avoid the Mosque Issue.")

Over the weekend, Muslim hopes were first raised, then dashed, by President Obama. On Friday, Aug. 13, hosting a dinner for Muslim leaders at the White House, he eloquently defended the community's constitutional right to practice its faith — and by inference, to build their mosques where legally permitted. But the very next day, Obama added a rider: he was not, he clarified, commenting on the "wisdom of making the decision to put the mosque there." A White House official explains the Saturday restatement by saying, "There's a reason the President rarely makes the tactical decision to speak" with reporters in impromptu media gaggles.

Even from the distance and relative safety of Dearborn , Muslims expressed alarm at the explosion of bile over Park51. A heated discussion broke out among customers at a bakery on Aug. 11, the start of the fasting month of Ramadan. Some argued that the Park51 project should be scrapped, lest it inflame anti-Muslim sentiment; others said backing down would be a mistake. "If they don't build it, they will be agreeing with those who say Muslims are not proper Americans," said Sami, a recent Iraqi immigrant who would give only his first name. "If that's the case, I might as well go back to Baghdad , because I will never be accepted here."

In Dearborn and elsewhere, many American Muslims are especially distressed by the demonization of Rauf, one of the country's foremost practitioners of Sufism, a mystical form of Islam reviled by extremists like Osama bin Laden. "It demonstrates that this is not about distinguishing good from bad, extreme from moderate," says Saeed Khan, who lectures on ethnic-identity politics and the Muslim diaspora at Wayne State University in Detroit . "Muslims are being subjected to a broader brush as a community." In reality, the U.S. has probably the most diverse Muslim population of any country: American Muslims represent practically every race and sect, even those regarded by many Islamic states as heretical.

Why has Islamophobia suddenly intensified? Some Muslim Americans argue it hasn't: these sentiments have existed for years. Others say there have been peaks and troughs since 9/11. Muslim-American commentator Iftikhar recalls the "first wave" of anti-Muslim outbursts after the terrorist attacks, when leading Christian figures like Pat Robertson and Jerry Falwell openly questioned whether Islam was a religion at all and labeled the Prophet Muhammad a robber, brigand and terrorist. Political leaders were hardly more circumspect. Saxby Chambliss, then a Representative from Georgia (now a Senator), said his state should "arrest every Muslim that comes across the state line," though he later apologized for the remark.

The venom was diluted by President George W. Bush. Immediately after the 9/11 attacks, Bush visited an Islamic center in Washington and declared that there would be no reprisals against Muslims. Islam, he said, was a religion of peace. The message was reinforced by top Administration officials like Condoleezza Rice and Colin Powell. While Bush's credibility with American Muslims would eventually be blighted by the war in Iraq and the attendant death of tens of thousands of Muslims there, some commentators give him credit for reining in Islamophobes. Patel says, "Bush was very strong [in defending Islam] on the domestic front." Like Obama after him, Bush repeatedly drew sharp distinctions between the extremist, violent interpretation of Islam by followers of bin Laden and its peaceful majority. (Bush has declined requests, including from TIME, to comment on Park51.) But by the tail end of his Administration, some Republican groups were already breaking away from the White House line. One unexpected watershed moment was the 2007 release of the Pew Research Center report Muslim Americans, still the most comprehensive survey of the community, which estimated the Muslim-American population at 2.35 million. It was the first definitive number and was much smaller than previous estimates, which ranged from 6 million to 8 million. One consequence of the reduced estimate, says Wayne State 's Khan, was that it made the community much more vulnerable to political attack. "It put the metaphorical chum in the water," he says. "It signaled to people that Muslims were a very small group and didn't need to be taken seriously." (Read "TIME Poll: Majority Oppose Mosque, Many Distrust Muslims.")

Then came the attempt to portray Obama as a closet Muslim during the 2008 presidential campaign, which brought anti-Islamic rhetoric onto the political stage, marking a break from the Bush years. (Remarkably, according to TIME's poll, nearly a quarter of Americans still think Obama is a Muslim.) Since becoming President, Obama has made it a priority to improve the country's image in the eyes of the Islamic world.

His outreach to American Muslims has been much quieter. Unlike Bush, Obama has not yet visited a mosque in the U.S. Attitudes toward Islam have worsened perceptibly in the past two years, perhaps because of a string of terrorism-related incidents involving American Muslims like the accused Fort Hood shooter Major Nidal Hasan and the would-be Times Square bomber Faisal Shahzad. Sami, the Iraqi immigrant in Dearborn , says he noticed a change in his neighbors' attitude after the Times Square incident. "Two days later, I was loading some bags in my car, and one guy comes over and looks over my shoulder," he recalls. "I saw the look in his eyes, and I knew what he was thinking."

The concern now is that the mosque protests and the attention they have drawn from politicians may have brought Islamophobia firmly into the mainstream. "It may have become a permanent political wedge issue," says Iftikhar. So far, the Muslim-American community's response has gone little beyond hand-wringing. It has historically had trouble presenting a united front: divisions abound along both racial and linguistic lines, and the community has no obvious leaders.

In the meantime, some worry that growing resentment against Islam will discourage Muslims, especially young ones, from assimilating into the wider society. "When you have a leading politician equating Islam to Nazism, you can imagine that a 17-year-old Muslim in Virginia is thinking, Oh, my God, these people are totally against my religion," says Duke's Moosa.

For Iftikhar, the community's best chance now is to appeal to Americans' sense of justice and fair play. And such appeals can work. In Wilson , the town's executive council eventually ruled in Mirza's favor, and the Islamic Society of Sheboygan has converted a building on his property into a mosque. The Muslim community has already elected an imam, Mohammed Hamad. But it took a tragedy to bring Muslims and non-Muslims closer together. In June, Sofia Khan, a Muslim girl from Chicago , disappeared in Lake Michigan near Oostburg while on vacation with her family. Rita Harmeling, a local woman from a church that had opposed the mosque, called the imam and asked him to minister to the grieving Khan family. Later Harmeling helped volunteers and rescue workers who tried to find the girl. Soon, other residents opened their homes to the Khans. A neighbor of the mosque offered the use of his front yard for the girl's family to gather.

In Sheboygan County , the good old-fashioned American sense of community came through for Mirza, Hamad and the Khans. But when it comes to Muslims and Islam , America 's better angels are not always so accommodating.

Selasa, 07 September 2010

Honey, Drink Honey Ya coz Honey is Well

Ini manfaat madu, tips bagus ... sepanjang hidup, kelangsungan badan, permanen ...! Bukan dimadu apalagi diracun, itu gak bagus yak??? kalo madu dan racun? tanyain Gomblo dech...
1. Pisang dicampur dengan madu merupakan makanan yang baik buat bayi
2. Pisang dilumatkan dicampur segelas air kelapa muda dan sesendok madu kemudian disaring air hasil saringan berkhasiat bagi penderita campak dan TBC
3. Beberapa tetes sari buah pepaya dicampur madu, berkhasiat memperlancar ASI
4. Pepaya dicampur susu dan madu berkhasiat untuk mengatasi gangguan saluran air seni, berbagai gangguan jantung, otak, hati, urat, syaraf, wasir, sembelit
5. Pepaya dicampur susu dan madu merupakan tonik yang baik untuk ibu hamil dan menyusui
6. Jeruk peras ditambah madu dapat membantu mengatasi gangguan jantung
7. Air kelapa dicampur sedikit madu merupakan tonikum yang murah dan merangsang pusat-pusat seksual tubuh

bagaimana notulen dituliskan

dari bedah buku "Hak Asasi Manusia dalam Masyarakat Komunal" karya Marianus Kleden (MK), di serambi GPU, Matraman Jakarta 2009.

Buku yang ditulis MK untuk program pasca studi Ilmu-ilmu sosial di Unair, dimana ia lulus dengan predikat cumlaude dan menjadi wisudawan terbaik untuk kelompok ilmu-ilmu sosial (2007) adalah cetakan kedua yang diterbitkan oleh Penerbit Lamalera dan Komnas HAM. Buku ini penting untuk diterbitkan karena masih miskinnya wacana dan kajian antropologi tentang HAM dalam perspektif masyarakat adat di tingkat nasional. Buku ini memiliki kelebihan yaitu karya yang (1)genuine ; real, true, actual, contextual, original (studi pertama antropologi politik yang meneliti tentang HAM dalam perspektif masyarakat adat, (2) accurate ; akurasinya cukup tinggi dengan adanya penelitian terhadap tatanan hukum internasional sampai ke hukum adat,(3) esensial, (4) good (5) prooved, apa yang terjadi di Lamaholot itu terbukti benar (6) tested, ini merupakan bagian dari tesis.

Kekurangan buku ;
1. kesalahan cetak
2. kesalahan penulisan akronim
3. kesalahan penggunaan kata hubung
4. tidak ditemukannya waktu pelaksanaan penelitian walau buku ini sidah dicetak dua kali.

Sabtu, 04 September 2010

children

my babies ... mom miss all of u
for laugh, fun and cry
when mom open again ur hands craft in book
everything become wonderful
mom type a book for u, hope u can build communication each other
although i don't always beside all of u
but, don't forget, keep mom's pic in your cupboard ya..
coz, mom always remember u, how about ur daily, ur school, ur friends
take care, dearest ... mom love u ...

Selasa, 31 Agustus 2010

Khitan untuk Anak-anak, awalnya belajar thaharah!

(bukan cyberporn)

Khitan, di Indonesia biasa disebut sunat. Kalo khitanan dilakukan rame-rame, maka disebutlah sunatan massal. Kalo sunatnya sendirian sih kagak rame. Biasanya anak kecil akan nangis abis disunat, sakit soalnya, berdarah lagi. Normallah anak-anak nangis kalo kesakitan. Namanya juga anak kecil. Anakku yang laki-laki juga nangis abis dikhitan waktu dia berusia sekitar 3 tahun. Saat itu khitannya menggunakan metode electric cauter/ lazer yang ditangani seorang dokter yang memang mengambil spesialisasi dalam soal ini. Tidak seperti khitanan yang dilakukan secara
tradisonal setelah dikhitan biasanya pake sarung. Kalo metode khitan dengan electric cauter/ lazer, setelah khitan dilakukan dianjurkan untuk menggunakan celana burung. Celana yang bagian depannya didesain agak longgar sehingga tidak menyentuh kulit anak yang masih luka abis dikhitan. Habib juga menggunakan celana ini lepas dikhitan hanya entah kenapa dia lebih suka gak mau pake celana. Mungkin lebih adem kali ya, berangin-angin.

Dari tulisan ringan dr. Donny Sulifan tentang khitan, saya meringkaskannya kembali untuk anda. Sejarah khitan sudah dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim AS dimana beliau diperintahkan Allah SWT untuk mengkhitan dirinya sendiri. Sejak saat itulah berkhitan menjadi sesuatu yang sangat dianjurkan atau wajib bagi ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi. Bagi Islam, ini menyangkut pada masalah thaharah (bersuci).Dalam prakteknya, khitan memiliki beberapa metode, yaitu ; tradisional, konvensional, dan modern, electric cauter.

Ditta dan Makarizo….belum confirm euy!

80 ribu rupiah, Ditta Salon dan Spa menawarkan paket obat untuk rambut dari Makarizo, yang salah satu produknya mengandung Royal Jelly. Khasiat dan manfaatnya yang seperti madu dan Bee Pollen ternyata bukan hanya dapat dikonsumsi untuk bagian dalam tubuh namun juga dapat menjadi obat bagi rambut dan kulit kepala yang bermasalah. Apa sesungguhnya Makarizo dan mengapa Ditta Salon dan Spa menggunakan produk ini untuk menyenangkan pelanggannya, saya mencoba mendatangi Feny Susanti, sang pemilik salon dan spa di Coatessville, Kota Wisata, Cibubur. Tapi belum berhasil soalnya belum dihubungi sih. Ada-ada aja …

Tanpa Borax dan Babi

Ini bakso asik punya, oke doke, mantap abisss. Perlu dicoba, saya menemuinya di Canadian Broadway Kota Wisata Cibubur. Tanpa B2, bukan cuma babi tapi juga borax. Namun sayang, saya gak nanya apa penyedapnya pake Sasa ato Masako (begini) saja. Namun sepertinya bener, ini warung tidak pake penyedap As Sultan. Kagak ada plangnya sih. SBY yang bermukim di Gunung Putri, Cikeas, pernah mampir kesini. Kurang ngerti juga kenapa Presiden kita satu ini makan baksonya jauh-jauh amat. Padahal kalo gak salah nih, di pinggir2 jalan Cikeas itu banyak tukang bakso deh. Perlu riset lebih dalam, lebih lanjut ...

Pupuk, si Penyubur

Penyubur tanah disebut pupuk namun untuk kepala manusia dinamakan tonik. Kepala botak bisa lebat kembali dengan ini. Kalo kita ngobrol-ngobrol soal penyubur tanah memang kita tak bisa lepas dari cacing dan PT. Pupuk Kaltim. Hubungannya? PT. Pupuk Kaltim adalah salah satu perusahaan penghasil pupuk, hanya ada di Kalimantan Timur, salah satu propinsi di Pulau Kalimantan, ibukota Samarinda. Jika di Palembang, ada PT.Pupuk Pusri dan PT. Pupuk Kujang, miliknya Jawa Barat. Namun, jangan kaget kalo PT. Pupuk Kaltim juga berkantor di Jakarta, ibukota negara yang bernama Indonesia. Boleh dong, sekali suka-suka gua aja. Namun sepertinya memang kurang enak keliatannya kalo tanaman di sebrang kantor PT. Pupuk Kaltim Jakarta keliatan kuning dan kurang segar. Masa sih, gak mau nyumbangin pupuk? Ehmmmm….jangan ngomong pupuk deh kalo tanahnya sendiri gak digemburin, gimana tanaman mau idup? Kemana kontak dinas penyiraman dan perkebunan ya? HALO?

Tosh, Parantos?

TOSHIBA, I need u … although you too old, I still need u in my life now. A technician said 2 me, u’re naughty. But, I see, u haven’t eyes, 2 eyes like me. So, there is a naughty values? Oh, I see, maybe at naughties … it’s a values. TOSHIBA if u can talk with me, what u wanna say for me? Is it, Ires, why you don’t do fasting? are u sick? If it’s true, u must eat drugs, honey .. timely and don’t be too lazy … TOSHIBA, eat well ya, hmmm .. if ramadhan comes, fasting well too. Don’t be lazy again … u know what I means, TOSH? Tosh, u know Mr. Bean, hhhmm, why he disturbed me at fb? Laughing, is it fun? I don’t like Mr. Bean now coz he is naughty… is Mr. Bean like crying, hhhhuuhuhhuhuhuh … I feel, it’s good too ..!

Senin, 30 Agustus 2010

From on the Laptop
Jakarta July 3, 2010

Part 3
Apa yang saya bincangkan ketika ketemu Mr Ismet? Yah, perkara humaniora atau ARTS. ART itu seni. Mr Ismet adalah dosen di Aussie, dimana Opera House ada disana dan Adelaide, adalah sebuah nama kota. “Aku pernah ke Bandung setelah dari Padang, kota itu pernah disinggahi lalu berlanjut di Malang. Agaknya jalanku memang jauh. Amerika menyapa setelah itu, apa pun kukerjakan disana hingga aku bertemu Rebecca, gadis Amerika yang telah memberiku dua orang anak yang kini sudah besar. Kami sekarang menetap di Melbourne. Deakin menitipkan banyak mahasiswa yang ingin belajar tentang Indonesia sehingga tiap tahun aku harus mampir ke Negara ini. Namun, sayang … lama kampung tak kusinggahi.”

Pak Ismet yang terhormat, terima kasih atas keramahan anda membayarkan kamar semalam saja di Jakarta. Saya harus belajar lagi menggesek kartu kunci kamar agar bisa beristirahat dengan enak. Namun sayang, dari lantai empat hotel bintang 5 itu saya tidak melihat Cikapundung. Rasanya agak sedikit rindu saya melihat keruhnya air sungai yang membelah sebagian besar Jakarta itu. Saya berjalan ke arah Ancol – Tanjung Priok , mungkin dulu Fatahillah pernah main2 disini. Air di sungai masih keruh, sepertinya ketika hujan deras turun, Cengkareng masih sedikit terganggu dengan air laut akan yang naik ke daratan.

Part 1
Back to Jakarta, it’s a pleasure. A big place in Indonesia. Le Meridien, it’s a hidden hotel. When u across Sudirman street you can see it, “le Meridien”, hhhummm. Why I can’t see clearly? My one glass was lost and I learn to see without glasses. Yap, I must try it and don’t be hesitate asking a answer, how the way I can reach it? Don’t forget, back to Jakarta is back to le Meridien!!

Part 2
Membawa pakaian basah ke sebuah hotel, emang baru nyuci dimana? Sungai Cikapundungkah? Tak terlihat dari sini. Dari lantai 4 “le Meridien” yang terlihat adalah deru kendaraan melaju dalam kecepatan rata-rata. Mencuci di sungai lama tak kita lakoni ketika tinggal di sebuah kota modern sebab air yang deras sudah disalurkan dengan sangat rapi melalui pipa-pipa yang dapat diakses dengan keran air. Sensasi mencuci di sungai mungkin hanya hadir dalam imajinasi seperti ingatan akan bidadari yang turun dari kahyangan ke bumi lalu mandi di sungai-sungai tanpa kembang tujuh rupa.

Senin, 16 Agustus 2010

Sobatku, buku terbuka …

Feby, dimana dirimu sayang?
Lama tak jumpa, aku hanya mendengar cerita2, cetting2 di inet
Bukumu sudah banyak yang terbit … senangnya bersama Gagas Media
Bongkar2 rumah dan barang2 lama, terselip jilbab hitam milikmu
Sudah lama sekali rasanya kerudung itu tersimpan
Jilbab yang pernah kau kenakan ketika masa kuliah dulu
Namun mungkin terbawa olehku
Hmmm, sepertinya jilbab itu sudah terlampau busuk dan lusuh untukmu, dear
Sebab kau sudah lebih cantik sekarang jadi medingan ganti aja jilbabnya dengan yang baru ya
Banyak pilihan kok kalo kau masih mau kenakan itu
Jika tidak tak apa juga, yang jelas, aku kangen juga padamu
Belum pernah dan sempat kulihat buku2 yang sudah dirimu tulis
Aku hanya membaca baca blog-mu, samakah itu?
Tak sengaja bertemu teman2 lama di jalan, Tri-Acung, lagi dua-an di stasiun KA UI
Ngapain sehhh? Bukannya Acung ketemu gue di Pesta Blogger, naha atuh jadi ama Tri deui??
Oh, rupanya Tri lagi sekolah lagi di UI dan segera akan ke Jepang .. mendapat dual degree
Jadi, kamu dimana dong, febbbbbbbbbbbbyyyyyyyyyy ….. ????
Darling, wo aini …. samimawon jeng … naon nyak???

Diare, bikin kurus?

Seorang teman yang lagi menemani suaminya tugas belajar di Jerman, mem-posting dan men-share cerita tentang anaknya yang kena diare di fb. Jadi kurus, katanya … Hmmm … memang diare ngurusin badan, cungkring kayak teri, tipis kayak tripleks. Bila kena bayi, kasian deh. Pengalaman masa punya baby pertama. Kena diare, ia baru satu bulan. Rumah sakit penuh, bolak2 cari RS. Alhamdulillah ada. Tips yang terbaik memang memaksakan diri kita sebagai ibu untuk berusaha memberikan ASI sampai optimal. Jangan khawatir kehabisan sebab ASI, Allah yang berikan. Doping saja dengan makan yang banyak, soalnya si bayi akan mengisap dengan kuat ketika ia memang sangat haus. ASI yang baik akan diterima dengan baik oleh si bayi. Imunitasnya akan terbentuk sendiri. Alam mengajarkan banyak hal. Seperti halnya zamzam diberikan pada Hajar hingga sekarang masih dapat dinikmati hingga akhir zaman. Subhanallah. Ini yang diberikan oleh Rumah Sakit Kebonjati, Bandung, tempat baby pertama saya sempat dirawat disana ketika sempat kena diare.
Diare atau mencret adalah keadaan buang air besar lebih sering biasanya atau lebih dari tiga kali dalam sehari. Mencret lebih sering terjadi dan lebih sering berbahaya pada anak-anak kecil terutama anak-anak yang menderita kekurangan gizi. Bila mencret terus-menerus maka tubuh akan kekurangan air yang berlebihan yang disebut dehidrasi.
Diare dapat terjadi karena :
1.Minuman yang kotor atau tidak dimasak dahulu
2.Makanan yang kotor, yang telah dihinggapi lalat
3.Makanan yang tidak sehat
4.Tangan yang kotor yang sebelum makan tidak dicuci
5.Adanya kuman penyakit yang lain
Gejala yang terdapat pada diare :
1.Air kencing sedikit atau tidak ada, berwarna kuning gelap (pekat)
2.Berak-berak lebih dari 3 kali dalam sehari
3.Berat badan turun mendadak
4.Mulut kering, merasa haus
5.Mata cekung dan tidak ada air mata
6.Pada bayi, ubun-ubun tampak cekung
7.Kelenturan/ kekenyalan kulit menghilang
Pencegahan mencret adalah tergantung gizi yang baik dan kebersihan. Kebersihan meliputi ; penggunaan jamban, pentingnya air bersih, perlindungan makanan terhadap kotoran dan lalat
Saran penting mencegah mencret pada bayi :
1.Pemberian ASI pada bayi lebih dianjurkan daripada pemberian susu botol
2.Jika pemberian ASI tidak dapat dilaksanakan berikan gelas dan sendok, jangan pergunakan botol susu karena botol susu sukar dijaga kebersihannya dan lebih sering terkena infeksi
3.Jika anda mulai memberikan makanan baru/ makanan padat pada bayi, mulailah sedikit dan lumatkan dahulu sampai halus. Bayi harus belajar bagaimana mencernakan makanan baru tersebut dan jika ia makan banyak sekaligus, ia akan mencret
4.Jaga agar bayi selalu bersih dan berada di tempat yang bersih.
5.Jangan memberikan obat-obatan yang tidak diperlukan kepada bayi
Perawatan dan pengobatan :
1.Istirahat baring, sebaiknya dipisah karena dapat menular
2.Tidak boleh kedinginan dan kena angin
3.Menghilangkan faktor penyebab
4.Banyak minum air hangat
5.Makanan lunak yang cukup gizi dan vitamin
6.Pemberian larutan oralit atau larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri :
a.Sediakan segelas air matang (200 cc)
b.Masukkan 1 sendok the penuh gula putih dan ¼ sendok the garam
c.Aduk sampai larut

Perhatian!!
1.Berikan minum sesering mungkin sampai ia kencing secara normal
2.Tambahkan minum setiap kali buang air besar
3.Jangan memberikan minum pada bayi yang tak sadar
4.Bila frekuensi buang air besar terus menerus disertai muntah, segera bawa ke rumah sakit

Menjelang Detik-detik Ulang Tahun Kemerdekaan RI

Tak terasa sebentar lagi Agustusan. 1945-2010, usia Indonesia. Hmmmm, pasti deh pada kibar2in bendera merah putih, trus ada upacara kan? Inget zaman masih SD-SMP. Apel bendera. Pas udah tau baca, ngerti juga kalo apel itu bisa dimakan. Crsssshhhh, renyah, crumpiesssss!! Fresh… perkembangan selanjutnya apel bisa jadi keripik. Keripik apel namanya. Nah, kalo begini, bunyinya jadi … krikkkk kriuukkk … enak juga. Harap dicatat, ini ada pesan dari Pak Amien Rais berkaitan dengan bulan Agustus. Saat itu Pak Amien jadi ketua MPR RI, pada penutupan sidang tahunan (ST mungkin boleh disingkat juga jadi sok tau ahhh) MPR RI tahun 2003 bilang begini : “Ada 17 Langkah yang harus saya lakukan untuk membangun Indonesia. Langkah-langkah itu adalah :
1.Mempertahankan dan memperkuat NKRI sebagai pilihan akhir bangsa Indonesia
2.Menyadari bahwa bangsa Indonesia kini telah tertinggal jauh dibandingkan bangsa-bangsa lain
3.Kesehatan rata2 bangsa kita agaknya tertinggal jauh dibandingkan bangsa-bangsa lain
4.Kebijakan ekonomi nasional sejak Indonesia merdeka pada hakikatnya cenderung masih merugikan para petani sebagai komponen terbesar bangsa Indonesia
5.Di samping petani, kaum pekerja kita juga tergolong bagian tubuh bangsa yang cukup menderita
6.Belum adanya kemauan politik untuk memberantas korupsi
7.Kita harus berusaha keras melepaskan diri dari ketergantungan luar negeri dengan mengurangi utang luar negeri secara bertahap
8.Dibutuhkan konsep dan program pembangunan ekonomi nasional yang realistis, kenyal, dan menomorsatukan kepentingan bangsa di atas kepentingan lain
9.Kita harus berusaha bersama untuk memantapkan kehidupan demokrasi dengan memberantas segala bentuk diskriminasi
10.Masa depan bangsa kita tergantung dari pemuda zaman sekarang
11.Sebagian pemimpin dan rakyat kita dewasa ini sesungguhnya sedang melakukan ecocide atau membunuh lingkungan alam, antara lain dengan merusak secara total hutan-hutan kita
12.Untuk memperkokoh persatuan dan kerukunan nasional kita harus terus mengupayakan rekonsiliasi nasional
13.Kita perlu membangun politik luar negeri yang bebas dan aktif bukan dengan cara yang gamang, waswas dan kadang-kadang setengah hati dengan pola politik luar negeri yang yakin diri, tegas, dan mantap
14.Sejak sekarang juga kita tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat berimplikasi keretakan nasional
15.Kita telah bersepakat berdasarkan konstitusi kita, UUD 1945, kedaulatan harus dikembalikan kepada rakyat
16.Kita bersyukur pada Tuhan YME bahwa lewat UUD 1945, kini HAM bangsa Indonesia telah terjamin dan terlindungi
17.Kita tidak boleh lupa bahwa kekuatan bangsa kita antara lain terletak pada ketangguhan budaya kita

Cinta … Bunga (bukan) Citra Lestari

Cinta itu bunga. Bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita. Taman itu adalah kebenaran. Apa yang dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan dan memekarkan bunga itu adalah air dan matahari. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora kehidupan. Cinta dengan begitu merupakan dinamika yang bergulir secara sadar di atas latar wadah perasaan kita. Maka begitulah seharusnya anda mencintai. Menyejukkan, menenangkan namun juga menggelorakan. Dan semua itu terangkum dalam kata ini : menghidupkan. Bila anda ingin mencintai dengan kuat maka anda harus mampu memperhatikan dengan baik, menerima apa adanya dengan tulus lalu berusaha mengembangkannya semaksimal mungkin, kemudian merawat dan menjaganya dengan sabar. Itulah rangkaian besar para pencinta : pengenalan, penerimaan, pengembangan, dan perawatan. Pengenalan yang baik harus disertai dengan penerimaan yang utuh. Menerima apa adanya. Ini tidak berarti bahwa anda menyukai kelebihan dan kekurangannya. Ini lebih berarti bahwa kelebihan dan kekurangan itu bukan kondisi akhir kepribadiannya dan selalu ada peluang untuk berubah dan berkembang. Tidak boleh ada penerimaan yang mengganggu posisi dan komunikasi. Itulah sebabnya terkadang anda perlu memotong sejumlah yang sudah kepanjangan agar terlihat tetap serasi dan harmoni. Dan nafas cintanya meniup kuncupku maka ia mekar jadi bunga.

jadilah yang terbaik

Andaikan anda tidak mungkin menjadi pucuk cemara di puncak bukit sana
Jadilah saja perdu di lembah
Perdu yang terbaik di sisi bukit
Biarlah jadi belukar bila tak mungkin jadi pohon
Andaikan tak mungkin jadi perdu, jadilah rumput, hiasi jalan raya
Bila tak mungkin tumbuhan rambat sedap, jadilah serat berguna
Tapi terkuat di tepi danau
Tidak semua kita jadi nakhoda, siapa lagi awak
Setiap orang mempunyai peran
Ada tugas besar, ada tugas kecil
Tugas kita masing-masing adalah yang terdekat
Bila tak mungkin jalan tol, jadilah anda jalan setapak
Bila tak mungkin mentari, jadilah anda bintang
Berhasil atau gagal bukan ukuran
Apa pun jua jadilah yang terbaik

Entah dimana …

Tuhanku yang agung
Kemauan-Mulah yang berlaku dalam diriku
Dorongan-Mulah dalam diriku yang merubah malam milik-Mu menjadi hari, yang menjadi milik-Mu pula
Kami tak kuasa meminta apa-apa sebab Kaulah yang Maha Tahu akan kebutuhan kami bahkan sebelum
kebutuhan itu lahir dalam diri

Bacakan Aku Buku!

UMMI, Bacakan aku buku… aku ingin bisa membaca seperti bagaimana Allah menyatakan IQRA dalam kitab suci. Strickland Gillilan menyatakan “Mungkin kamu dikelilingi harta benda dan berpeti-peti emas permata. Tetapi menandingiku kamu tak ‘kan mampu sebab aku punya ibu yang membacakan buku.”
Apakah kekuatan ajaib sebuah buku?
Dalam sebuah sumber diungkapkan bahwa membacakan buku dapat meringankan anak yang sedang sakit, menenteramkan anak yang ketakutan dan menenangkan anak yang ceriwis sehingga mau tidur dan yang lebih penting membacakan buku menanamkan kegemaran membaca yang akan bertahan selamanya.
Membacakan buku tidak menjadi sesuatu yang membosankan ketika kita menjadikan kegiatan ini seperti kegiatan bercerita. Ceritakanlah tentang dunia pada anak kita. Bagaimana tekniknya ?
1.Pilihlah buku yang sesuai perkembangannya. Buku karton bergambar dengan teks sederhana untuk anak usia 0-3 tahun
2.Berusahalah untuk tertarik dengan buku sebelum membacakannya pada anak. Cari hal-hal yang menarik bagi pengalaman imajinasi dan rangsangan inderawi anak.
3.Pilih tempat dan posisi yang nyaman. Pangku si anak, lihat dan peganglah buku dengan leluasa ketika anda membacakannya.

DOOR DUISTERNIS TOT LICHT

Tahu dan ingatkah anda dengan Ibu Kita Raden Ajeng Kartini, seorang wanita Jepara yang katanya lahir pada 21 April 2001 dan dinobatkan sebagai pahlawan emansipasi wanita Indonesia karena keberaniannya mendobrak ketidakadilan pada wanita masa itu. Pada 4 Oktober 1902, R.A Kartini menuliskan Door Duisternis Tot Licht (Dari Gelap Menuju Cahaya), Begini isinya :
…Kami disini mohon diusahakan pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak perempuan. Bukan untuk menjadi saingan laki-laki dalam perjalanan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum pria agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya. Kewajiban yang telah diserahkan alam (sunnatullah) ke dalam tangannya : menjadi IBU, pendidik manusia yang pertama …

Pisa, Pizza, and VISA

“Dear, can u arrange my visa to Indo?”
Jika hendak sangat makan Pizza, go to Italia’s Resto dan don’t forget singgahlah ke Pisa Tower, menara miring disana. Namun jika nak tau soal VISA, please visit ur embassy and ask to Citibank mengurusnya. Boleh tak???? Kalau fiskal, cemmana tuh Cek Gu? Ini sebaiknya ditiadakan, sebab cek gu terlampau malas bicara perkara ini, understand all of student?!

Keyakinan dan Kecintaan pada Rasulullah

Ini legendaris, Bimbo menyanyikannya :
…. “Rindu kami padamu Ya rasul
Rindu tiada terperi
Berapa jarak darimu ya rasul
Seakan dikau disini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya syurga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja ….”
Berbagai macam cara dilakukan para pengagum rasul. Mulai dari menjalankan sunnah-sunnahnya seperti menikah, memelihara jenggot, menjahit pakaian sobek sendiri, berdagang hingga ngangon domba. Menjadi saudagar adalah sesuatu yang sepertinya bagus untuk ditiru apalagi jika dapat bersanding dengan Khadijah yang juga ternyata saudagar dari keluarga terpandang dalam suku Quraisy. Rasul saat ini hanya dapat dijenguk ketika mendatangi Madinah, berziarah ke makamnya. Bagi kita-kita yang tidak menetap di jazirah Arab, kunjugilah rasul dengan mendatangi pusat-pusat pengobatan bekam, jika mengalami sakit-sakit yang sulit diberantas dengan akal sehat. Murah meriah …!!!

Resep asam urat/ rematik/ pegal-pegal/ masuk angin

1.200 gram ubi jalar merah
2.5 butir cengkeh
3.5 butir kapulaga
4.10 butir merica
5.1 ibu jari kayumanis
6.1 butir pala
7.3 ruas jahe merah
8.200 cc susu segar encer
9.Gula merah secukupnya direbus dengan air 1,5 liter hingga tersisa ½ liter

Kolesterol ... jangan dong ...!!!

1.Kuning telor
2.Cumi/ sotong
3.Jeroan sapi
4.Jeroan ayam
5.Otak sapi
6.Mentega

NO 4 penderita asam urat ...

1.Sarden (ikannya bagus, mungkin yang gak baik kalengnya kali ya?)
2.Jantung (enak dibarengin ama makan ati!)
3.Usus
4.Limpa
5.Paru-paru (maksudnya paru gitu?kalo paru2 kan alat buat bernapas kan ya?)
6.Hati (ati ayam bagus buat bayi yang mulai belajar makan nasi, campur deh ama bayam, insyaallah dia akan sekuat popeyes, ati sapi dan kambing enak dibakar ama arang ato batok kelapa, jadi sate BO!!)
7.Otak (BRAIN?)
8.Daging bebek
9.Daging angsa
10.Daging kambing
11.Cumi-cumi (bisa cuma2 gak?)
12.Udang
13.Remis (bukan kartu remi, itu mah temen maennya kartu Joker!)
14.Ikan yang dikeringkan (bukan durinya)
15.Kacang-kacangan yang dikeringkan
16.Makanan yang diawetkan (sama gak bagusnya dengan mummi)
17.Asparagus
18.Bayam (sobatnya popeye, warnanya mirip asparagus)
19.Kol, kembang kol
20.Jengkol (bau)
21.Daun singkong (banyak pisan di rumah makan “Sederhana”
22.Kangkung (bukan kingkong)
23.Melinjo, emping
24.Buncis
25.Rebung (enak banget kalo dimasak pake santan …nyemnyemmm)
26.Es, dingin.
27.Alkohol, ini mah jelas haram!!
28.Ragi, iyalah, masa ragi gituan dimakan, emang enak???

IQRA, bismirabbikalladzikhalaq

Adakah kita sudah sampai dan berada pada ketinggian peradaban saat ini. Jika menyimak pernyataan Arnold Toynbee bahwa sebuah peradaban dapat dilihat dari konsumsi buku dan sabun bisa saya katakan YA. Coba aja jalan-jalan ke swalayan atau pasar-pasar, berapa banyak sabun dan buku yang anda temukan disana. Bukan hanya sabun mandi yang berhadiah uang seratus ribu tapi juga ada sabun cuci yang bonusnya mangkok buat makan bakso. Hebat kan? Lalu bagaimana soal buku? Ini perlu pembahasan pada ruang khusus sebab bicara soal ini adalah pembahasan gampang-gampang susah. Jika dulu buku hanya dapat dibaca tercetak maka sekarang kita dapat mengaksesnya secara digital (baca : buku elektronik). Bahkan dengan adanya komunikasi data, berbagai buku dapat dibaca lewat internet. Di depan sebuah komputer, ada sambungan ke kabel telpon, ketikkan beberapa huruf di layar browser, kita sudah bisa membaca! Inilah peradaban era ini.
Tapaki masa Fir’aun. Ia mewariskan pyramid dan mummy yang disimpan di dalamnya. Pyramid segitiga sama sisi yang sangat tinggi di tengah gurun pasir Mesir yang panas, itulah ketinggian peradaban masa lalu. Bukan huruf latin, disana kita tahu hieroglip dan hanya bisa dibaca oleh para ahli artefak. Fir’aun, masih ingatkah dirimu dengan Musa, Nabi Allah yang Maha Besar itu? Di bukit Tinggi sana, Allah punya kuasa-Nya.

Minggu, 08 Agustus 2010

ayam pejantan aja ... bukan ayam kampuang ... baiko jauh bana di kampuang ...!!!

sakitlah perut gua, masak gua makan lotek mentah dikasih cabe rawit segede gajah. emang tau darimana segede gajah. yah, gede .. namanya juga gajah. kalo yang kecil namanya jerapah tau ... harga 1 ekor ayam pejantan, tidak mendekati 1 dirham perak ... tapi masih di kisaran 30-40 rupiah .. rupa ayam pejantan agak mirip ayam kampung... tapi tidak kampungan atuh dong ...makanya doi tidak berharga sama dengan 1 kilogram ayam kampung yang berharga 1 dirham. jadi, gimana nih ayamnya, mau dibakar ato disate aja ... kalo disate namanya sate ayam. pengen makan pakai bumbu kacang boleh, pake kecap aja, mangga ... namun tidak bisa dengan bumbu sate padang. soale sate padang itu pedes pisan ... dan hanya halal disantap dengan lidah sapi ..... mari-mari kita makan-makan ....

Sabtu, 07 Agustus 2010

Rumah Aspirasi ato Rumah Rakyat ?

Kita butuh rumah aspirasi, lalu kemana rumah rakyat? Begini Anas menjelaskan kepada ANTARA dan PenaPensil melanjutkannya ke anda. Selamat membaca ...

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, wacana pembangunan rumah aspirasi penting maknanya dan Partai Demokrat akan mendukung rencana tersebut.

"Rumah aspirasi sangat penting," kata Anas di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, rumah aspirasi para anggota DPR itu bisa digunakan menjadi kantor perwakilan di dapil serta bisa dijadikan tanda kedekatan politik anggota dewan dengan konstituennya serta memudahkan agregasi kepentingan rakyat di dapil tersebut.

"Kehadiran rumah aspirasi adalah salah satu tanda akuntabilitas politik anggota dewan," katanya.

Namun demikian, kata Anas, rumah aspirasi tidak perlu dibangun atas biaya APBN.

"Rumah aspirasi bisa dibangun dan dibiayai sendiri oleh masing-masing anggota. Tidak perlu menambah beban APBN. Sewa atau kontrak pun tidak ada masalah, yang penting adalah ada dan hidup," kata Anas.

Sejauh ini, banyak anggota dewan yang sudah mempunyai rumah aspirasi dan didanai secara mandiri.

"Saya misalnya, mendirikan Anas Center di Blitar yang menjadi rumah aspirasi sebelum saya mundur dari Senayan. Anas Center akan tetap hadir dan menjalankan kegiatan ke depan," katanya.

Alternatif lain, kata Anas, adalah memanfaatkan kantor partai di tingkat kabupaten/kota, sehingga kantor partai malah makin hidup kegiatannya.

"Intinya tidak perlu dialokasikan dana APBN untuk rumah aspirasi," katanya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra Pius Lustrilanang menyatakan, secara hukum dana rumah aspirasi ini lebih kuat dibandingkan dana aspirasi dan dana desa.

"Rumah aspirasi ini adalah amanah dari Undang-Undang MD3 (MPR,DPR, DPD, dan DPRD), ini tatibnya juga sudah ada," ujar Pius yang juga wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).

Ia menambahkan, anggaran dana rumah aspirasi ini juga telah tercantum dalam anggaran BURT.

"Budgetnya kan sudah ada dari anggaran BURT pembangunan sarana yang jumlahnya Rp3,3 triliun itu. Pemerintah baru menyetujui sekitar Rp2,7 triliun. Jadi masih ada sisa Rp500 Miliar, itu yang sedang kami negosiasikan," kata Pius.

Rumah aspirasi akan berbentuk gedung permanen seperti kantor, tetapi bukan membangun rumah baru. Rencananya akan disediakan anggaran sekitar RP200 juta per anggota setiap tahun untuk sewa kantor, menggaji staf dan operasional rumah aspirasi selama setahun.