site meter

Kamis, 17 Juni 2010

Land of Brother

Saya masih di tanah Abang bukan Tanah Alu (14/06). Tidak ada lagi keliatan sisa-sisa kebakaran tempo doeloe, yang terasa adalah geliat perdagangan, di antara langkah tatih tukang angkut barang yang membawa barang sekilo lebih. Patung-patung masih tetap nangkring di depan toko baju dan gantungannya. Niat mau puasa sunat tapi kenapa sate ayam yang sedang dibakar di depan rumah gadang tercium kenikmatannya? Subhanallah ...

Eits, ... entar dulu ... berhenti!!!

Sssssss .... Tak tik tuk ... Kalo saya mau ke pintu Selatan, gimana caranya? Ibu sekarang dimana? Di pintu Utara ... Wah, ... kudu nyebrang, bu , .... lewati rel kereta api, liat kiri kanan, ati-ati nabrak. Tq ya. Eits, bayar dulu donk peronnya. BAYAR? Berapa? Cuma 2500 perak. Uang perak maksud lo? Enggaklah, rupiah. 2 lembar uang seribuan tambah satu koin gopek. Fulus, man ... Nih, gua bayar .... Silahkan masuk, ladies ... !

Sensasi Bertanam Anggrek Bersama Java Anggrek

Java Anggrek, bukan anggrek hanya untuk orang Jawa. Itu sebuah nama untuk usaha pembibitan anggrek botolan yang dimiliki Avian wicaksono dan istrinya, Fitri Sariputri Aswari. Sudah sejak tahun .... pasangan Jawa ini bertanam anggrek. Bukan juga karena alumnus Biologi Universitas Brawijaya, Mbak Fitri jadi suka anggrek. Sang ibu yang berdomisili di Beji, Depok, memang sejak lama memiliki kegemaran ini dan sepertinya ini juga menjadi pemicu bagi Mbak Fitri untuk menseriusi usaha ini dalam jangka panjang. Jadilah Java Anggrek yang berlokasi di Malang ini masih terus menerima pesanan anggrek botolan berjenis ; phalanaeopsis, ryncostilis, vanda, cattleya. Pesan buruan, tapi jangan lupa bayar ya ... segera sang courier Pahala Kencana mengantarkannya hingga ke depan rumah. Itu nama bis besar, bukan kereta api ....

On the Way 2 Electronic City

Electronic City semakin cantik aja keliatannya dengan berbagai tampilan produk terbaru yang aduhai. Apple masih berpikir dengan minimalis merah, hitam, dan silver atau Panasonic Lumix yang menawarkan trade in dengan Nikon. Asik juga nih. Bukan cuma main gambar ada suaranya juga. Ehmmmmm .... Menarik .... Berapa, Ko? 900 rebo rupiah ... tapi di papan reklame kok cuma 500 rebo aja? Lha gua masih jalan di tanah Inlander, negeri eks jajahan Belanda 3,5 abad dan Jepang 3,5 tahun. Lama tak menyentuh otak-otak ikan kecil yang disiramin bumbu kacang. Bukan otak-otak Palembang, yang ada cuma empek-empek. Puedess ... terasa pisan karena sepertinya Itiak Mudo Lado Ijo dari Pondok Indah pada Ramadhan taon lalu masih nyangkut aja di usus dua belas jari gue. Sumpah itu makanan jahanam banget, menusuk idung, dan bisa menyebabkan wasir. Nah ... kalo udah begitu, buruan dah cari penetralisir racun ; ketimun atau teh pahit hangat. Semoga damai aja perut-perut kita. Amin, ya rabbal 'alamin Pak Ustad.

Syair Ibnu Rumi

Itulah si miskin yang celaka sekalipun ia melihat bahwa dirinya dalam bahagia
Ketamakan telah mempersembahkan sebuah kapal untuk orang celaka
Sesungguhnya sikap rakus itu adalah kapal bagi orang celaka
Selamat datang rizki yang sekedar mencukupi yang datang dengan menyenangkan dan terhadap yang menyusahkan ujung kebinasaan
Ia berjalan dengan mengumpulkan kekayaan bagi ahli waris sedang umurnya berjalan menuju ajal
Alangkah baiknya harta kekayaan itu jika ia persembahkan kepada Allah sebagai simpanan yang abadi
Ia menyangka semua keberuntungan itu berada di tangannya, padahal ia berada sangat jauh dari keberuntungan itu
Tak ada bagian baginya dalam kenikmatan yang ditangguhkan dan ia pun tidaklah mencicipi kenikmatan yang ada
Itulah si miskin yang celaka sekalipun ia melihat bahwa dirinya dalam bahagia

Gaza dan Utang 1600 Triliun

Beberapa orang anggota DPR RI akan berangkat ke Gaza untuk penyaluran bantuan setelah sebelumnya Indonesia cukup ramai dengan kisah sukarelawan Merci termasuk wartawan TV One, M. Jasin di dalamnya. Pagi ini, Juni 2010, sebuah stasiun TV swasta Indoensia membuka line telpon untuk kabar kepergian anggota DPR RI yang akan ikut juga menyalurkan bantuan di luar barisan sukarelawan. Ada apa sih sebenarnya yang terjadi dengan keadaan ini.

Seorang bapak menelpon hanya ingin bilang , buat apa anggota DPR ke Gaza toh sudah ada Merci yang mewakili pemerintah Indonesia. Sikap DPR yang seperti ini bukannya malah membuat kesan ada apa hubungan pemerintah dengan anggota dewan.

Saya tak ingin ikut campur atas kerisauan seorang warga negara terhadap hal ini. Hanya ingin bertanya, anggota DPR lagi dalam urusan kerja atau hanya mau salam-salaman dengan Israel Navy sebab memang sebentar lagi Ramadhan kan datang. Ini juga sepertinya kasus yang harus dilacak oleh Merci atau KISPA sebab ternyata ada kabar tidak enak juga dari kantor keuangan kita. Negara masih ada utang hingga 1600 triliun rupiah. Entah dengan siapa, sejak kapan, dan adakah catatan terperinci untuk soal ini. 1600 triliun RUPIAH rasanya bukan juga jumlah yang sedikit jika kita mulai menghitung angka-angka dari 0. Tidak baik juga mengulur-ulur hutang terlalu lama sebab kehidupan bisa mati karenanya dan darah bisa naik di atas angka 100. Perdagangan yang menjadi jantung kehidupan tidak akan berjalan baik jika ini masih dianggap remeh. Tak salah kemudian, ada masyarakat yang meminta, jangan banyak-banyak deh yang pergi ke Gaza. Sayang uangnya, PAK .... !

Lumpia Isi Sayur : Resepnya Emak

Menjelang Ramadhan dan Syawal, rasanya masih enak juga ngirimin kartu lebaran melalui kantor pos. Di sebelahnya ada pedagang bumbu masak As-Sultan, penyedap masakan non-MSG yang punya dua rasa ; ayam dan sapi. Bukan bumbu milik Sultan Halsanah Bolkiah. Kalo itu mah sultannya Brunei Darussalam. Namun tak salah juga kalo Sultan Brunei ingin memesannya buat jadi parcel lebaran. Ayo kita coba-coba resepnya. Ini bahan-bahannya :
1. Kulit lumpiaa 50 lembar
2. Wortel kecil-kecil
3. Buncis ijo
4. Kacang merah bukan endul
5. Daging ayam tanpa kulit
6. Bawang merah
7. Bawang putih
8. Bawang daun
9. Seledri

Setelah itu, rebus sayurnya termasuk kacang merah dan daging ayam. Untuk sayur, jangan lupa potong kecil-kecil sebab akaan menjadi isi kulit lumpia yang lembut. Haluskan bawang merah dan putih, tumis dengan sedikit minyak sayur atau zaitun. Campurkan semua isi ke dalam wajan yang berisi tumisan bawang tadi. Taburkan seledri dan bawang daun halus, aduk sampai rata. Gulung kulit lumpia setelah diberi isian dan siap digoreng dalam wajan yang berisi minyak goreng alias minyak sayur. Boleh saja sih pakai yang non kolesterol untuk mengurangi penyakit menahun. Ehmmmm ... siap disajikan bersama air jeruk. Sebaiknya tidak pakai es, soalnya bisa bentrok dengan minyak panas. Selamat mencoba. Bisa disantap bersama di meja makan ya. Bukan meja laptop ... kalo itu mah cuma buat Gua.

Selasa, 08 Juni 2010

Unenlightenment and the ' Holy Land '

Saya membagi tulisan Arsalan untuk Anda. Ini terjemahannya ...

(CNN) - Sebagai komunitas global, kita mungkin ingin percaya bahwa percobaan berlangsung manusia kami telah didorong oleh kemajuan tercerahkan pemikiran manusia kolektif. Karena sebagai Mahatma Gandhi berkata, "Aku punya sesuatu yang baru untuk mengajar di dunia .... Kebenaran dan antikekerasan adalah setua bukit-bukit." Namun campuran saat ini perang abadi dan kemiskinan, terorisme ekstremis dan rasisme global menimbulkan pertanyaan apakah umat manusia telah sepenuhnya kehilangan akal kolektif.

Kondisi menenangkan tidak lebih jelas daripada di ironis bernama "Tanah Suci" - Israel dan Palestina - di mana umat manusia yang beradab telah pergi untuk mati tampaknya kematian sangat menyakitkan.

Yerusalem memegang kesucian tempat di hati setiap Muslim Ibrahim, Yahudi dan Kristen di seluruh dunia. Di kota tempat Daud memerintah, Yesus mengajar dan Muhammad naik ke surga, selama berabad-abad, Kristen, Yahudi dan Muslim telah hidup dalam harmoni, mampu damai praktek iman mereka dan mematuhi tradisi budaya mereka berdampingan.

Sayangnya, meskipun kita mengaku hidup dalam zaman milenium tercerahkan, kita tampaknya akan bertindak lebih kejam dan kurang beradab terhadap sesama manusia daripada sebelumnya.

Timur Tengah tampaknya terus menimbulkan perasaan ekstrim. Para armada Gaza bencana dengan Mavi Marmara berbendera Turki hanyalah contoh yang paling terbaru, sebagai spinmeisters baik dari kamp Israel dan Palestina mencoba untuk membenarkan panik atau mengutuk pembunuhan sembilan aktivis sipil dalam perairan internasional.

Dua laporan aneh muncul di media setelah tragedi armada dari sisi berlawanan dari membagi politik global. Mereka menunjukkan bagaimana masing-masing pihak cenderung untuk dijelek-jelekan yang lain tanpa mempertimbangkan kesopanan dasar manusia.

Di satu sisi, neoconservative luar biasa Charles Krauthammer membuat pernyataan konyol ini pada Fox News: "Apa sebenarnya krisis kemanusiaan bahwa armada itu sebenarnya berbicara ... Tidak ada?. ... Tidak ada satu kelaparan di Gaza," sebagai ia mudah dilupakan bahwa Gaza peringkat 187 dari hampir 200 negara di Bumi dengan pengangguran tertinggi.

Dalam sebuah pernyataan, sama bodoh nada-tuli, sang legenda "grande" korps pers Gedung Putih - Helen hampir 90 tahun Thomas dari Hearst Newspapers - ditangkap pada video yang menyatakan Israel harus "menyingkir dari Palestina "dan" pulang ... untuk Polandia, Jerman dan Amerika dan di tempat lain. " Dia telah pensiun dari pekerjaannya di belakang serunya.

Dalam pidatonya yang bersejarah Juni 2009 di Universitas Kairo di Mesir, Presiden Obama preemptively bertentangan kedua laporan keuangan tersebut konyol dan abadi Timur Tengah-menunjuk jari ketika ia menyatakan: "Amerika ikatan yang kuat dengan Israel terkenal Mengancam Israel. Dengan kehancuran atau mengulang stereotip keji tentang Yahudi - adalah sangat salah. "

"Di sisi lain, tidak bisa diingkari bahwa orang-orang Palestina - [baik] Muslim dan Kristen - telah menderita dalam perjuangan memperoleh tanah air. ... Jadi janganlah ada [juga] tidak diragukan lagi: Situasi untuk Palestina orang yang tak tertahankan. "

Obama melanjutkan, "Tapi jika kita melihat konflik ini hanya dari satu sisi atau yang lain, maka kita akan buta terhadap kebenaran: Resolusi satunya adalah aspirasi dari kedua belah pihak harus dipenuhi melalui dua negara, di mana masing-masing Israel dan Palestina hidup dalam damai dan keamanan. Itulah kepentingan Israel, Palestina bunga, kepentingan Amerika dan kepentingan dunia. "

Meskipun presiden ambisius mulia dalam pidato Kaironya, sayangnya Obama administrasi telah dilakukan hampir tidak ada dalam menawarkan damai dan nyata mengakhiri kekerasan ini jalan buntu.

Perlu berteriak dari atap dunia berulang-ulang: Sama sekali tidak ada solusi militer atau kekerasan dengan konflik Israel-Palestina.

Dalam menjelaskan kesederhanaan pasifisme global, kita harus mengingatkan diri kita kata-kata Albert Einstein: "pasifisme saya adalah perasaan naluriah, perasaan yang memiliki saya karena pembunuhan manusia adalah kekejian ... Sikap saya. Tidak berasal dari setiap teori intelektual, tetapi didasarkan atas antipati saya terdalam untuk setiap jenis kekejaman dan kebencian. "

Sebagai seorang pasifis Muslim Amerika bangga, saya sangat berharap bahwa generasi masa depan peaceniks milenium Yahudi, pasifis Kristen dan humanis sekuler kita "generasi Jon Stewart" akan bersatu sebagai penangkal kebencian beracun diabadikan oleh ekstrimis dinosaurus seperti Hamas dan kanan sayap-ultra-nasionalis Israel administrasi. Keduanya tidak mau dan tidak mampu melepaskan mereka dari bagasi berperang hantu dari masa lalu Israel-Palestina.

Sebab seperti dicatat penulis Perancis dan sesama bangga pasifis Albert Camus pernah berkata: "Aku, bagi saya, tidak akan lagi kaki tangan untuk membunuh."

Obama juga digunakannya Juni 2009 alamat Kairo untuk menyorot harapannya untuk waktu "ketika Yerusalem adalah rumah yang aman dan langgeng bagi orang Yahudi dan Kristen dan Muslim, dan tempat untuk semua anak Abraham untuk bergaul damai bersama-sama seperti dalam kisah Isra - ketika Musa, Yesus dan Muhammad, damai mereka - bergabung dalam doa bersama "di kota suci Yerusalem.

Meskipun perumpamaan spiritual mulia, sangat jelas bahwa Musa, Yesus dan Muhammad masing-masing akan meneteskan air mata saat melihat pembantaian pembunuh kudus yang telah menelan wilayah dimaksudkan untuk membawa manusia lebih dekat dengan Ilahi.

Sampai hari mulia ketika merpati dari menelan perdamaian yang terus-menerus bermasalah sebidang tanah di Mediterania, ia akan terus menjadi tempat di mana umat manusia yang beradab pergi untuk mati. Kita semua harus menghabiskan sebagian hari hidup kita bertanya-tanya apakah Tuhan pernah akan benar-benar memaafkan kita atas apa yang telah kita lakukan untuk satu sama lain.

Senin, 07 Juni 2010

mamak ...

mamak-mamak .... apa sih kerjaanmu selain masak, nyuci, sayang2 anak? rumpa rumpi di komputer? wuih .... hebat betul .... emang ada apa cih disana? tanya Bill Gates yuk ... Tok ... tok ..... anybody home? Tuan Bill-nya ada? Yes, I'm Bill. Not billing. My name is Bill Gates and I'm owner of Microsoft ....

Microsoft .... Darimana kalian? Ini siapa aja? Kaaaaami cyberspace team, Mr Bill. Ada Zing is orange, Mixit is Green, Electra is purple dan Sweepy is yellow.

Oh, Good ... ayo mari ... mari kita ngobrol2 soal warna ya ... Colour in our world. Wonderful ... Tapi, kami cuma mau nyanyi, Mr Bill ... Can you sing with us,

Ok, let's start ....

Rabu, 02 Juni 2010

Mutiara dari Papua

Dalam sebuah perjalanan berkunjung pada momen kematian, saya bertemu Owi, seorang yang mengaku wartawan Jaringan Jawa Pos dan telah melanglang buana di beberapa perusahaan media massa cetak di Indonesia. Hanya sebuah panggilan. Di sebuah toko buku sebuah mall, Owi telah menjelma dalam bentuk yang berbeda. Melalui Freddi Numberi, mantan dubes Indonesia untuk Italia dan salah seorang tokoh masyarakat Papua, saya melihat Owi, mutiara terpendam dari bawah laut Papua.