site meter

Senin, 15 Februari 2010

Ini Toko YOU bukan Toko Mie!

Walau ada yamien hangat, tempat makan dan nongkrong yang terletak di Jalan Hasannudin dan bersebelahan dengan RS Borromeus Bandung ini bernama Toko You, bukan Toko Mie. Suasananya yang teduh dan artistik ini masih mewarnai cafe yang dimiliki oleh Sony Soeng ini. Keturunan Cina, muslim.

Kata Kerja ato Kata Benda Sih?

Kata temanku, cinta itu kata kerja. Trus aku timpali kerja keras! Aku coba cek deh kamus Bahasa Inggris- bahasa Indonesia karangannya John Echols dan Shadily, love yang artinya cinta itu ternyata kata benda. Siapa sih yang bener? Rasanya yang ngobrol ama gua lagi di Amrik deh. Bukannya disana dia pake bahasa Inggris. Nah gua yang di Indonesia kan pake bahasa Indonesia.

Kalo cinta itu bener adalah kata benda. Benda apa sih yang dimaksud? Cinta pada benda-benda? Itu namanya cinta kebendaan. Bahaya nih! Lalu, apa sebenarnya cinta? Jawab!

RISHA dan Ketakutan akan EARTHQUAKE

15 Februari saya mencoba mencari dimanakah posisi PT Puri Panindo Utama. Dari info 108 dikatakan bahwa perusahaan tersebut berkedudukan di Jalan Buah Batu 144 Bandung. Saya mencoba menyisiri jalan itu di tengah kepadatan dan kesibukan kota Bandung pada hari kerja. Tidak ada. Tidak ketemu. Sudah pindahkah? Tapi kemana?
Pembicaraan tentang PT Puri Panindo Utama memang berkaitan dengan RISHA, Rumah Instan Sederhana Sehat. Konsep rumah yang diadaptasi dari permainan lego, rumah bongkar pasang. Rumah ini pernah populer masa rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh 2005 silam. Di tengah ketakutan dan kekhawatiran akan bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tsunami, dan mahalnya kredit kepemilikan rumah, agaknya RISHA bisa menjadi solusi. Sesungguhnya banyak respon positif terhadap rumah ini, namun entah mengapa rasanya kok belum terlalu familiar ya? Kurangkah suguhannya?

Ada Apa dengan Patung?

Apa sih pentingnya patung Obama diangkat-angkat ke sekolahan?
Emangnya mau nyembah patung?

Alhamdulillah!

Alhamdulillah. Inilah pertemuan langsung saya dengan Pak Hernowo, editor senior di Mizan. Sang "Pengikat Makna". Saat ini menjadi pemred untuk www.mizan.com. Saya datang di sore hari ke kantor Mizan yang megah di daerah Cinambo Bandung.

"Bapak lagi deadline, nanti saya sampaikan," kata resepsionis yang menerima kehadiran saya sore itu.
Turun dari tangga lantai atas, Pak Hernowo menemui saya di lantai bawah. Tempat menerima tamu. Banyak buku disana. Ditata dengan apik. Suasananya asri. Santai. Tak ada ketegangan. Lega. Usianya semakin tua. Membutuhkan kerja keras untuk mengingat saya.
"Bu Idakah?"
"Bukan, Pak, saya Resmiarni. Murid Bapak angkatan I di Pelatihan Menulis MLC secara korespondensi."
"Pelatihan itu sampai angkatan VI."

Kartu lebaran yang pernah dikirimkan Pak Hernowo tak sengaja masih tersimpan. Atas nama Direksi Mizan, ada ucapan Selamat Hari Raya pada saya. Apakah karena saya menghilang, tak sampai menyelesaikan pelatihan itu sampai tamat, Pak Hernowo mengirimi saya kartu lebaran? Kemanakah saya? Raib!:)

Bercerita dengan Pak Hernowo adalah pembicaraan tentang buku. Dari atas sampai bawah. Diurai. Dipecahkan satu persatu. Ketika tengah online di fb, saya menyapanya, lalu mencari nomer telponnya. Ketemu! Saya menanyakan adakah waktu untuk bertemu? Bagaimana dengan Klinik MLC?
"Ada apa ya?"
"Silaturahmi, Pak!"
"Kan sudah ada fb?", katanya. Gggrrr.

Pak Her, tak cukup dengan fb. Kita punya kebiasaan untuk bertatap muka. Berjabat tangan. Makan-makan. Ngopi-ngopi. Bahkan kalau Idul Fitri kita makan ketupat rame-rame. Idul Adha, kita bakar kambing jadi sate. Nikmat. Terima kasih, Pak atas keramahannya. Juga air putihnya. Nasihat-nasihatnya. Dorongannya agar saya membaca tiap hari. Quantum reading. Juga menulis tiap hari. Quantum writing. Update status. Suatu awal untuk menjadikan menulis sebagai habit.

Pembicaraan dari Aceh sampai Atlanta. Salut!