site meter

Kamis, 25 Februari 2010

Makassar, Use Your Brain!

Ini bukan permainan kamera. Bukan juga ilusi. Ini kenyataan, teman. Huru hara yang terjadi di kampus Unhas Makssar dan terekam sangat baik di layar TV adalah KENYATAAN. Saya sengaja menuliskannya dengan huruf besar. Menggambarkan bagaimana risaunya hati dan terganggunya pandangan mata saya. Rasanya minus kacamata ini bertambah lagi. Saya menanyakan hal itu lewat seorang teman yang memang tinggal disana. Benarkah demikian. Plese, write dong buat PenaPensil, live! Laporan pandangan mata! Katanya benar, menurut saudaranya yang memang "dinas" di kampus sana.

Kawan saya itu menontonnya lewat TV Makassar dan saya menonton di saluran TV Jakarta. Sama? Pake hubb atau hub? Akhhh ... Sudahlah.
Saya hanya ingin katakan, please use brain. God has gave it and why we don't use it properly. Mengapa kembali lagi ke zaman batu, kuda gigit besi, masa prasejarah? Adakah sesuatu lebih beradab? Katanya soal perempuan? Ada apa dengan perempuan? Apa masalahnya? Ehmmmm ....

Makassar, kota itu pesisir. Pinggir pantai. Saya memang belum pernah kesana, tapi saya yakin suasana tropisnya tak beda jauh dengan kota-kota lain di negeri pesisir yang pernah tersinggahi oleh saya. Negeri zamrud khatulistiwa, pesona yang sudah diberikan Sang Pencipta. Disana ada Hasanudin, Sang Pahlawan, ada Habibie bos pesawat terbang dan Bapak Yusuf Kalla, sang pengusaha, Ali Yafie, tokoh agama. Orang-orang besar dan cerdas yang sedikit banyak sudah memberikan kontribusi berharga buat negeri ini. Mereka menggunakan otak dan akal sehat. Jangan nodai Makassar yang demikian indah! Apalagi di tempat yang bernama kampus. Itu sekolah. Universitas!