site meter

Rabu, 03 Februari 2010

The Sculptor (Pematung)

Kuambil segumpal tanah liat
kubentuk dengan kupijat-pijat
Sementara jemariku menekan
Terbentuklah yang kuinginkan

Kudatangi beberapa hari kemudian
Tanah liat sudah membatu
bentuk buatan tanganku masih nampak jelas
...aku tak dapat lagi mengubahnya

Lalu kuambil tanah liat bernyawa
Sebuah hati bocah lembut dan peka
Dari hari ke hari kubentuk dia
Dengan segala kemampuan daya seni

Beberapa tahun kemudian
Si bocah telah menjadi orang
Sifat-sifat bentukanku tetap tercermin
... dan aku tak dapat lagi mengubahnya

Pustaka Tigaraksa Optima Perkasa

quotes "von amor"

99% persoalan manusia adalah komunikasi, sisanya penyakit hati.

Apa yang Enak

Apa enak diboongi?
Apa enak dipermainkan?
Apa enak ditampar dan dicampakkan?
Di atas sesuatu yang disebut kesakralan
Cinta dan kasih sayang
Suatu perjanjian pada Yang Maha Kuasa
ditorehkan dengan tinta melalui pena
"ini bukan dunia kata-kata"

Lebih dari Sekedar Galaksi Kinanti

Mergernya Salamadani dan Grafindo Publishing membuat waktu Tasaro semakin padat. Namun, di sela-sela kesibukan itu, ia masih menyisakan waktu untuk PenaPensil. Lebih segar walau terlihat sudah letih, sore hari saya menyambanginya di markas Salamadani.

Lahir dan besar dari tradisi keluarga Kejawen, di kaki Gunung Kidul. Tanah tandus yang kerap dikunjungi para pemimpin negeri ini. Sebut saja Gus Dur, Mega, hingga Pak Harto, Gunung Kidul menjadi salah satu tempat yang "wajib" untuk dikunjungi.
"Usianya lebih tua dari Jogja"
"Nyi Roro Kidul ada disana"
Aha.

Kejawen, reliji yang tak memiliki kitab suci masih "hidup" di Gunung Kidul yang menurut Tasaro memiliki data angka bunuh diri dengan cara menggantung diri tertinggi di Indonesia. Ironis.
"Sejarah kita memang dibuat oleh Belanda"

Namun "Muhammad" akan bicara bukan tentang sejarah kita. "Muhammad" akan bicara lebih dari sekedar Galaksi Kinanti.
"Sudah dalam tahap pembuatan cover"

Tasaro lagi-lagi memberikannya buat Anda.