site meter

Senin, 15 Februari 2010

Alhamdulillah!

Alhamdulillah. Inilah pertemuan langsung saya dengan Pak Hernowo, editor senior di Mizan. Sang "Pengikat Makna". Saat ini menjadi pemred untuk www.mizan.com. Saya datang di sore hari ke kantor Mizan yang megah di daerah Cinambo Bandung.

"Bapak lagi deadline, nanti saya sampaikan," kata resepsionis yang menerima kehadiran saya sore itu.
Turun dari tangga lantai atas, Pak Hernowo menemui saya di lantai bawah. Tempat menerima tamu. Banyak buku disana. Ditata dengan apik. Suasananya asri. Santai. Tak ada ketegangan. Lega. Usianya semakin tua. Membutuhkan kerja keras untuk mengingat saya.
"Bu Idakah?"
"Bukan, Pak, saya Resmiarni. Murid Bapak angkatan I di Pelatihan Menulis MLC secara korespondensi."
"Pelatihan itu sampai angkatan VI."

Kartu lebaran yang pernah dikirimkan Pak Hernowo tak sengaja masih tersimpan. Atas nama Direksi Mizan, ada ucapan Selamat Hari Raya pada saya. Apakah karena saya menghilang, tak sampai menyelesaikan pelatihan itu sampai tamat, Pak Hernowo mengirimi saya kartu lebaran? Kemanakah saya? Raib!:)

Bercerita dengan Pak Hernowo adalah pembicaraan tentang buku. Dari atas sampai bawah. Diurai. Dipecahkan satu persatu. Ketika tengah online di fb, saya menyapanya, lalu mencari nomer telponnya. Ketemu! Saya menanyakan adakah waktu untuk bertemu? Bagaimana dengan Klinik MLC?
"Ada apa ya?"
"Silaturahmi, Pak!"
"Kan sudah ada fb?", katanya. Gggrrr.

Pak Her, tak cukup dengan fb. Kita punya kebiasaan untuk bertatap muka. Berjabat tangan. Makan-makan. Ngopi-ngopi. Bahkan kalau Idul Fitri kita makan ketupat rame-rame. Idul Adha, kita bakar kambing jadi sate. Nikmat. Terima kasih, Pak atas keramahannya. Juga air putihnya. Nasihat-nasihatnya. Dorongannya agar saya membaca tiap hari. Quantum reading. Juga menulis tiap hari. Quantum writing. Update status. Suatu awal untuk menjadikan menulis sebagai habit.

Pembicaraan dari Aceh sampai Atlanta. Salut!

10 komentar: