site meter

Sabtu, 01 Mei 2010

Mata Air- Air Mata

Saya pernah menuliskan judul di atas pada Februari 2002. Tak sengaja tepat pada tanggal 14, dimana Valentine's Day dimarakkan. Saya tak lagi ingat dimana dan dengan siapakah saya menyambut hari itu dalam candle light dinner. Yang saya ingat beberapa penjaja bunga mawar meramaikan jalan Dago, Parijs van Java. Mereka dari Cihideung, sebuah daerah di Bandung Utara yang menjadi tempat berkumpul para petani dan pedagang tanaman hias.

Di kampung ayah saya, di atas bukit, ada tempat pemandian umum. Cikandang namanya. Kata2nya air di Cikandang berasal dari mata air. Dari sumbernya dialirkan melalui pipa-pipa hingga mencapai "public place" ini. Untuk keperluan ini, masyarakat diajak urunan (baca ; kongsi) dana. Kesegaran tiada tara. Mata air dan kebersamaan, bersanding dengan indah.

Air. Water. Bahasa Arabnya apa? Zamzam? Siti Hajar, istri Ibrahim, ibunya Ismail dianugerahkan air oleh Allah. Kesabaran Hajar di tengah gurun pasir, membuka tabir ini. Mengalir hingga sekarang. Bahkan menjadi oleh-oleh bagi sebagian besar jamaah haji Indonesia.

Drink more, it's a good tips. Apa yang diminum? Ya air! Air yang bersih, baik untuk kesehatan. Akhirnya air dibuat dalam kemasan, ada yang disebut air mineral, reverse osmosis. Mereknya pun bermacam-macam. Dari AQUA hingga VIT. Untuk mengajak anak-anak agar suka minum, kemasannya pun ada yang bergambarkan spongebob squarepants.

28 Maret 2010, saya naik KA Parahyangan dari Jakarta-Bandung, melewati Karawang. Banjir. Terlihat ada perahu bertuliskan Bakornas. Air yang banyak itu hampir menenggelamkan rumah-rumah. Ceritanya jadi berlanjut ketika saya bertemu Fajar, anak seorang teman yang baru saja datang dari Makassar. Kami bertemu di Bandung untuk menuju sebuah tempat yang bernama Batununggal.

Fajar, agak rewel, mungkin karena perjalanan jauh. Kelelahan. Namun ketika melihat sebuah mall, Fajar teriak-teriak minta es krim. Dengar-dengar cerita, Fajar memang demen ke mall. Apalagi memang mall ada dimana-mana. Apalagi Makassar, salah satu kota besar di Indonesia.

Lalu apa hubungan Fajar dengan mall? Ya, gak ada!!! Hubungan yang sebenarnya adalah antara mall dengan banjir. Bukan banjir air mata. Banjir beneran. Seperti yang terjadi di Karawang dan sesekali di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar