site meter

Selasa, 11 Januari 2011

I am ME

Pernahkah anda merasa dipermalukan, ditelanjangi hingga disudutkan atas kebodohan yang memang anda lakukan sendiri? Apa yang anda lakukan? Jika saya berada dalam kondisi anda pada situasi yang tidak menguntungkan tersebut, saya berteriak dan menangis. Apa sebab? Saat itu ranah emosional saya diusik dan sisi kognitif saya pun dikebiri sebagai manusia. Bukankah manusia bisa diajak bicara baik-baik? Jika saya sebagai manusia tidak mampu menyaingi lawan bicara, disanalah batas saya. Teriak menjadi pembelaan walau saya bukan seorang lawyer. Menangis adalah pelarian dari kegalauan, adakah saya teramat bodoh menjadi manusia? Adakah saya manusia berotak hewan? Tentu tidak enak. Kemanakah saya larikan kegalauan. Saya mencari kertas, itulah teman sejati saya saat ini. Sebab bersamanyalah saya bisa kembali melanjutkan rasa-rasa yang tidak enak dan harus keluar melalui lisan dan lubang dubur saya sebagai manusia. Mengapa saya? Apa yang terjadi pada saya? STRESS. Ketegangan menyelimuti saya. Meluruskan badan sambil melafalkan asma Allah adalah langkah pertama. Saya tertidur, itulah kenikmatan luar biasa. Jika Rasul menyarankan wudhu ketika amarah tak mampu dikendalikan maka tidur adalah kekuatan yang mampu melepaskan segala keletihan. Si bayi saya yang mulai beranjak balita sudah lancar membaca doa sebelum ia tidur di malam hari, di sisi saya. Hanya dengan menyebut nama-Mu, kami dapat tidur dan terjaga. Hanya dengan mengembalikan segala lelah, kau dapat memberikan kuasa. Engkaulah sang pemilik Maha, ya ALLAH, ya Maulana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar