site meter

Selasa, 11 Januari 2011

TRIAS POLITICA : wikileaks VS indoleaks

Beberapa hari sebelum idul Qurban, Allah memudahkan kaki saya untuk melangkah ke sebuah masjid, Darussalam namanya. Masjid yang tidak terlalu besar, berada di sebuah kawasan pemukiman besar pinggiran Jakarta, sudah masuk Bogor. Saya hendak shalat. Bismillah. Tak sengaja terdengar suara seorang dewasa, perempuan, berteriak, “Masukkan aku ke Kristen, Ayah.” Subhanallah, berdesir darah saya. Hanya ingin meyakinkan bahwa sungguh itu bukan suara buah hati saya yang masih kecil2. Saat itu, beberapa pria duduk dan berdiri di pelataran masjid. Mungkin para panitia Qurban (berjenggot soalnya).

What happen? Ada apa dengan jenggot, Qurban, dan Kristen?
Jenggot itu katanya sunnah rasul tapi saya tidak tau apakah rasul itu senang menggunakannya atau tidak. Qurban itu kisah tentang Ibrahim dan Ismail, seorang ayah dan anak lelakinya. Kristen? Is it a religion? Ups, sorry friend. I think, it’s not a religion. Dalam pikiran saya Kristen hanya sebuah keyakinan, berhenti sampai disana. Agama adalah norma, disana ada kitab suci. Kesucian datang dari langit (samawi). Dalam konteks itulah, agama yang dikenal dan dipahami hanyalah 3 ; Islam, Nasrani, dan Yahudi. Ini dogma? No way. Itu tidak bisa diingkari dan diotak-atik. Pengotak-atikan ketiganya akan mengantarkan kita pada keruwetan, kejumudan, dan absurditas. Dalam sebuah buku usang, “Why Religion” yang ditulis seorang Pakistan, Prof. Dr. Syed Zafar ul Hasan dipaparkan : tentang apa yang sebaiknya atau seharusnya kita lakukan dan sebaiknya atau seharusnya menjadi apakah kita?
Kehidupan berarti aksi. Aksi adalah bergerak. Tidak ada kehidupan yang statis sebabnya kehidupan adalah gerak dan bergerak, maka itu ia harus dinamis. Roda, itukah kedinamisan? 2 pertanyaan di atas tidak dapat kita elakkan. Hari ini ataukah besok harus muncul dalam hati seorang manusia. Hanya ada 2 tuntutan yang bisa menjawab pertanyaan itu : satu adalah alasan, lainnya wahyu. Satu adalah filsafat, lainnya agama. Selanjutnya .. let’s find Professor Dr. Syed Zafar ul Hasan di Karachi by a memo : with the approval of World Federation of Islamic Mission. Hope ALLAH bless him as long as his LIFE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar