site meter

Sabtu, 29 Agustus 2009

Biodiversity On the Stairs

Ketika teman-teman ’97 bicara tentang buku the one and only ini, dalam 2 jam kemudian, aku berpikir tentang “tangga”.

Ketika seseorang ingin melangkah ke tempat yang lebih tinggi, tangga menjadi salah satu pilihannya (selain escalator yang disebut tangga berjalan atau lift, si tangga terbang). Tangga dapat dibaca sebagai sebuah symbol ; step by step, rendah – tinggi, dan ringan – berat.

Step by step, berarti langkah satu-satu. Ini menunjukkan posisi dinamis, tidak stagnan. Sedangkan rendah – tinggi, berarti tiap langkah dinamis dalam menapaki tangga menunjukkan posisi progress dari tempat yang rendah menuju tempat yang lebih tinggi. Sementara ringan – berat, berarti semakin melangkah pada tangga yang lebih tinggi, tekanan pada fisik dan psikis akan semakin berat (coba bayangkan, kalo sudah berada di puncak lalu melihat ke bawah?!)

Hmmmm …. Bahasan sok ilmiah ini awalnya memang untuk menarik perhatian. Kalo anda masih membaca sampe kalimat ini, tandanya anda memang masih tertarik melanjutkan bualan saya ini. Baiklah dilanjutkan … !

Pada 5 tahun yang lalu (tepatnya 1997), pengumuman UMPTN di koran2 itu telah memaksa sekitar 200 anak “bergabung” di sebuah kampus kecil bernama “Ilmu Komunikasi”. Datang dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda. Ada yang dari daerah2 kecil hingga metropolitan seperti Jakarta. Setumpuk kebanggaan dan segepok harapan terbebani di pundak tiap 200 kepala itu. Dimulailah cerita tentang : menuai masa depan !

Masa depan disimbolkan dengan puncak sebuah bangunan. Untuk mencapai itulah, diperlukan tangga-tangga yang harus ditapaki oleh tiap 200 kepala itu. Dengan beragamnya latar belakang kehidupan tadi, proses meniti masa depan ini akan diceritakan melalui kisah : biodiversity on the stairs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar